Habib Bahar bin Smith mengeluarkan ultimatum yang cukup keras pada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (paslon capres cawapres) nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Lantas seperti apa ancaman yang dilontarkan Habib Bahar terhadap paslon capres cawapres hasil ijtima ulama itu? Simak ulasan berikut ini.
Dikutip dari tayangan YouTube Islamic Brotherhood Television | IBTV, Habib Bahar awalnya menjelaskan tentang cara dan hukum Islam dalam memilih seorang pemimpin.
Menurut dia, salah satunya adalah mendengarkan pilihan ulama. Kemudian ia berjanji, akan ikut berjuang memenangkan Anies-Cak Imin dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Kami semua akan berusaha, bersusah payah, berkeringat, keliling. Kami akan keliling Indonesia untuk memenangkan pasangan capres yang dipilih dalam ijtima ulama," janjinya dihadapan ribuan jamaah dikutip pada Rabu, 3 Januari 2024.
Namun demikian, Habib Bahar mengingatkan agar Anies dan Cak Imin tak main-main ketika terpilih nanti.
"Tapi ingat, saya ingatkan kepada Anies Baswedan dan Muhamin Iskandar. Saya Bahar bin Smith, kami para habaib, para kyai, kami akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan kalian," tuturnya.
"Tapi kalau nanti kalian menang, kalian khianati rakyat, kalian khianati umat, khianati Islam, saya Bahar bin Smith orang pertama yang akan melawan kalian. Allahu Akbar, Allahu Akbar," sambung Habib Bahar dengan suara menggelegar.
Dirinya menegaskan, ancaman ini serius sekaligus adil.
"Adil nggak kalau gitu? Adil nggak?" tanya Bahar pada ribuan jamaah.
"Adil," jawab mereka kompak.
"Kita harus adil. Jadi suara-suara kalian yang menentukan nasib dan generasi bangsa kedepan, paham?" timpal Habib Bahar lagi.
"Paham," sahut para jamaah.
Sebagai informasi, sebelumnya Habib Bahar sempat menegaskan, bahwa dirinya tak akan memilih paslon manapun dalam Pilpres mendatang, alias golput.
Namun ia menyerukan pada para pengikutnya untuk tetap berpartisipasi dalam pemilu nanti.
Sumber: viva
Foto: Ancaman serius Habib Bahar untuk Anies dan Cak Imin Sumber : Istimewa