Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) membeberkan bahwa pihaknya telah mendesak Israel untuk menghentikan agresi militer di Jalur Gaza, Palestina.
Pejabat Amerika yang identitasnya dirahasiakan itu menyatakan, permintaan mengakhiri serangan militer Israel dilontarkan langsung oleh Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken.
Seperti yang diketahui, Blinken melakukan perjalanan internasional ke beberapa negara Timur Tengah termasuk Israel, Senin 8 Januari 2024.
Menurut laporan yang dikutip dari Al Jazeera desakan itu disampaikan Blinken dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Blinken juga menuntut ketelitian tentara zionis dalam serangan di Gaza.
Permintaan itu disampaikan Blinken dengan alasan untuk mengurangi jumlah korban, yang lebih banyak jatuh dari warga sipil Gaza.
Anehnya, Amerika baru mendesak Israel saat jumlah korban sipil Gaza sudah mencapai lebih dari 22.000 orang.
Anthony Blinken dan Benjamin Netanyahu Photo : reuters.com |
Blinken sendiri memulai rangkaian kunjungannya sejak 4 Januari 2024, untuk membahas penyelesaian konflik di Timur Tengah.
Politisi Partai Demokrat Amerika Serikat itu melawat ke sejumlah negara Timur Tengah, dimulai dari Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi.
Sikap Amerika tampak berubah, dari yang semula mendukung agresi tentara Israel di Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Menteri Pertahanan AS, Jenderal (Purn.) Lloyd Austin bahkan sempat mengumkan pembentukan aliansi pertahanan maritim, untuk menghentikan aksi milisi Houthi memblokade Laut Merah.
Milisi asal Yordania itu menyerang kapal perang Amerika dan membajak kapal-kapal komersial, yang melintas di perairan tersebut sebagai bentuk solidaritas perjuangan Hamas Palestina.
Sejumlah pihak meyakini jika Amerika tengah mengalami krisis keuangan, setelah menggelontorkan dana untuk Israel dalam jumlah besar, US$14,3 miliar (Rp221,8 triliun).
Sementara, AS juga telah membuang uangnya untuk menyokong Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Sejak Perang Rusia-Ukraina pecah, Amerika telah mengirim bantuan senilai lebih dari US$75 miliar, atau setara dengan Rp1.163,8 triliun, menurut data yang dikutip VIVA Militer dari The Wall Street Journal.
Sumber: viva
Foto: Agresi militer Israel di Gaza, Palestina Sumber : jns.org