Pakar komunikasi politik Emrus Sihombing menilai, ajakan paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk memenangi Pilpres satu putaran hanya mimpi.
Analisa Emrus Sihombing didasari atas hasil beberapa lembaga survei.
Dimana tak ada satupun lembaga survei yang menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di angka 50 persen plus satu sebagai syarat minimal memenangi Pilpres.
Seperti data lembaga survei seperti Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada survei 3-5 Desember 2023 menempatkan Prabowo-Gibran di angka 45,6 persen, disusul Ganjar-Mahfud 23,8 persen dan Anies-Muhaimin 22,3 persen.
Lalu survei Litbang Kompas justru menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran masih di bawah 40 persen, tepatnya 39,3 persen.
Pasangan Anies-Muhaimin ada di angka 16,7 persen dan pasangan Ganjar-Mahfud 15,3 persen.
“Secara rasional saya pikir sulit untuk satu putaran karena tiga pasangan calon untuk mencapai suara 50 persen plus satu sangat sulit,” kata Emrus Sihombing kepada media, Kamis 4 Januari 2024.
Dengan data itu, paslon Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud, kata dia, terlihat sangat sulit mewujudkan ambisi masing-masing untuk menang dalam satu putaran.
Emrus melihat dari data lembaga-lembaga survei di atas, Pilpres akan berlangsung dua putaran.
Dan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud potensial bertarung di putaran kedua.
Bila skenario ini terwujud, Emrus lebih menjagokan Ganjar-Mahfud memenangi Pilpres 2024. Pasalnya, secara kualitatif, pasangan ini lebih unggul.
“Secara kualitas Ganjar memiliki kemampuan di bidang legislatif, punya kemampuan di bidang anggaran budgeting dan controlling,” imbuhnya.
Ganjar juga telah mengakumulasi pengalaman yang signifikan sebagai gubernur yang sudah memimpin Provinsi Jawa Tengah selama dua periode masa jabatan.
Sedangkan capres Prabowo hanya memiliki keahlian dalam satu bidang tertentu, yakni bidang pertahanan dan keamanan.
Sumber: kilat
Foto: Pasangan Prabowo-Gibran/Net
