Aktivis dan Pengamat Politik Indonesia Ray Rangkuti menilai calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto tidak gentleman.
Hal ini disampaikan Ray setelah mengamati sikap Prabowo sejak debat capres sesi pertama lalu.
"Saya cuma mau mengatakan apa yang dilakukan beliau itu tidak gentle. Bahwa yang bersangkutan mau marah-marah atau apa pun terserah saja. Tapi pernyataannya dia terhadap capres lain itu saya nilai tidak gentle," kata Ray Rangkuti, Selasa (16/1/2024).
Menurut Ray, model komunikasi yang sama sudah dipakai oleh Capres 02 sejak debat sesi pertama lalu.
Kemudian Ray mengulas soal pernyataan Prabowo Subianto setelah debat capres sesi pertama, yakni saat kampanye di Riau, Palembang dan daerah lain, Capres 02 itu malah melontarkan pernyataan tidak baik terhadap Capres lawannya, terkait materi perdebatan yang sudah dibahas di debat capres sesi pertama.
"Itu apa yang saya sebut sikap tidak gentle. Sikap ini pernah ditunjukkannya setelah selesai debat yang pertama dulu. Yakni ketika beliau bicara tentang etik itu," kata Ray mengingatkan pernyataan Prabowo ketika bertemu dengan relawannya dan membahas soal etik, hal yang pernah dibahas di debat capres sesi 1.
Menurut Ray, Capres 02 masih terbawa-bawa suasana emosional saat debat pilpres capres sesi pertama yang sudah lewat itu. Yakni ketika beliau bertemu dengan relawannya, dia mengatakan soal etik.
"Saya bilang itu tidak gentle," tegas dia.
Hal yang sama terjadi lagi usai debat Capres sesi kedua baru-baru ini. Dimana saat di acara debat, Capres 02 Prabowo Subianto tidak mau menjawab pertanyaan dari lawan debatnya capres lainnya, baik Anies Baswedan maupun Ganjar Pranowo.
Namun, Prabowo malah mengatakan dan membahasnya di acara lain di luar debat.
"Hal itu tidak gentle," terang Ray lagi.
Menurut Ray, semestinya kalau pun mau lanjut dibahas di luar forum tapi pernyataan yang dilontarkan Prabowo sebaiknya tidak dalam bentuk pernyataan mendegradasi (merendahkan) personal capres lawannya.
Sumber: tvonenews
Foto: Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. Sumber : Dok Antara