Suasana duka masih menyelimuti keluarga Muhammad Hafifi, salah seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
Pihak keluarga tidak menyangka jika pria 28 tahun ini, mengakhiri hidupnya secara tragis, melompat ke dalam sumur dengan kedalaman 30 meter.
Menurut Kapolsek Sempolan, AKP Muhammad Na'i, sejak kepergian ayahnya, dalam beberapa bulan terakhir Muhammad Hafifi menjadi pemurung. Apalagi, ayahnya juga mengakhiri hidup secara tragis dengan melompat ke sumur yang sama.
"Korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dan cenderung pendiam," ucap AKP Muhammad Na'i, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (27/1).
Sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat berpamitan dan menitip pesan kepada keluarganya untuk menjaga anak semata wayangnya yang masih kecil.
"Saya titip FT anak saya," terang AKP Na'i menirukan pesan singkat almarhum yang disampaikan kepada keluarganya.
Tak disangka ternyata ini menjadi pesan terakhir korban sebelum memutuskan mengakhiri hidupnya.
Muhammad Hafifi meninggal setelah melompat ke sumur. Warga Dusun Sukmoilang Desa Pace, Kecamatan Silo melompat ke dalam sumur di kedalaman 30 meter, dekat rumahnya, Kamis (25/1).
"Sebelum kejadian, korban sempat mengikuti kegiatan pelantikan KPPS di Balai Desa Pace," ucap AKP Na'i.
Sumber: rmol
Foto: Basarnas bersama relawan dan Anggota Polsek sempolan saat evakuasi korban Muhammad Hafifi dari dalam sumur/RMOLJatim