Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan kembali mengkritisi proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dari saat pembuatan landasan hukumnya saja, yakni undang-undangnya, menurut dia sudah sangat terburu-buru.
Dampak pembahasan yang terburu-buru menurutnya adalah kritikan yang tidak berkesudahan ketika aturan itu terbit. Makanya, Anies menilai keputusan besar seharusnya dibuat dengan ruang dialog yang terbuka di awal.
"Kami melihat yang disebut sebuah reform itu perlu memberikan ruang dialog yang lengkap. Kami melihat keputusan-keputusan besar yang ada dampaknya dalam kehidupan negara, jangan sampai diputuskan dalam tempo sesingkat-singkatnya," kata Anies dalam acara Sarasehan DPD RI Bersama Capres, di Jakarta, Jumat (2/2/2024).
"Lalu diperdebatkan sesudahnya tanpa ada ujungnya karena tidak ada pembahasan yang komperhensif. Itu kritik kami, ketika kita memutuskan UU IKN," tegasnya.
Anies juga berpendapat, pembahasan regulasi yang terburu-buru bahkan bisa menimbulkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat, karena berpotensi dipolitisasi.
"Kenapa? Karena proses yang sangat cepat, sesudah diputuskan baru perdebatan itu terjadi, sementara sudah menjadi keputusan, sehingga ruang debat itu menjadi ruang yang sangat politis. Bila mengkritik berarti anti, bila menyetujui menjadi pro, menjadi politis," ucapnya.
Anies sudah berkali-kali mengkritisi IKN. Saat berkampanye di Sorong, Papua beberapa waktu lalu ia juga sempat menyinggung pembangunan IKN. Di hadapan rakyat Sorong ia berpidato mengenai urgensi pembangunan IKN.
"Karena itu kita bilang IKN itu idenya baik-baik saja, tapi haruskah dikerjakan sekarang saat yang lain masih menjadi kebutuhan," kata Anies.
Seperti yang diketahui, alih-alih membangun IKN, Anies malah ingin membangun 40 kota setara DKI Jakarta. Dengan alasan pemerataan di tiap kota Indonesia. "Kita bangun 40 kota supaya ratusan kabupaten/kota di sekitarnya ikut merasakan kemajuan," sebut Anies.
Ia juga mengatakan Sorong merupakan salah satu kota yang akan ditingkatkan pembangunannya.
"Karena kita ingin Indonesia maju sama-sama, kalau kita hanya bangun 1 kota lalu yang lain bagaimana? betul tidak?," tanya Anies di hadapan rakyat Sorong.
Sumber: cnbcindonesia
Foto: Capres dan Cawapres no 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)