Prabowo Subanto pernah bercerita tentang kedekatannya dengan para presiden Indonesia saat Pidato Kemenangan di Istora Senayan pada Rabu 14 Februari 2024.
Salah satu kisah Prabowo yang menarik perhatian adalah hubungan dengan Presidenke-4 Indonesia yaitu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Bahkan Prabowo Subianto sampai membuat pengakuan pernah menjadi 'tukang pijit' dari Gus Dur.
"Saya dulu adalah tukang pijit Gus Dur. Jika tidak percaya, tanyakan pada orang yang mengenal Gus Dur," ungkap Prabowo kemarin.
Coba mari kita akan 'bedah' terkait dengan fakta dari pernyataan Prabowo pernah jadi tukamhg pijit Gus Dur tersebut.
Ternyata dari hasil penelusuran ditemukan fakta bahwa memang benar Prabowo Subianto pernah memijit Gus Dur.
Hal itu disebutkan dalam buku Femi Adi Soempeno dengan judul 'Prabowo: Dari Cijantung Bergerak ke Istana (2009)'.
Dijelaskan dalam buku tersebut bahwa Prabowo pernah bertemu dengan Gus Dur dan terjadi pada tanggal 14-15 Mei 1998.
Disebutkan bahwa Prabowo bertemu dengan Gus Dur sebagai akibat dari beredarnya rumor bahwa dirinya adalah dalang kerusuhan yang terjadi di Jakarta.
Kemudian saat waktu sudah memasuki tengah malam menjelang pergantian hari, Prabowo datang ke kediaman Gus Dur.
"Prabowo kemudian bergegas menuju kediaman Gus Dur di Ciganjur untuk melakukan silaturahmi," tulis Femi Adi Soempeno.
Lebih lanjut, dijelaskan Prabowo melakukan adanya pembicaraan khusus dengan Gus Dur.
Kisah pertemuan Prabowo dan Gus Dur dijelaskan lebih detail oleh penulis bernama Greg Barton dalam bukunya yang berjudul 'Abdurrahman Wahid: Muslim Democrat, Indonesian President (2022:239)'.
Barton mencatat bahwa Prabowo datang dengan konvoi kendaraan militer ke Ciganjur pada tengah malam, tepatnya pukul 02.00 pada tanggal 15 Mei.
Di sana, anak dari Sumitro Djojohadikusumo ini diizinkan untuk masuk ke dalam kamar Gus Dur yang sedang tertidur lelap.
"Prabowo berlutut di ujung tempat tidur dan memijat-mijat kaki Gus Dur," tulis Barton.
Tak lama kemudian, "Gus Dur pun terbangun dan Prabowo segera menangis putus asa dalam upayanya meyakinkan bahwa dia adalah korban fitnah. Dia menegaskan bahwa tidak terlibat dengan kekerasan, meskipun cerita tersebut mencoreng citranya dan tersebar di kota."
Gus Dur memberikan tanggapannya yang khas.
"Itulah yang terjadi ketika seseorang tidak bisa mengendalikan diri," ucap Gus Dur kepada Prabowo.
Akan tetapi Prabowo merasa tidak puas dengan respons Gus Dur itu, lantaslah dia segera pulang.
Menurut Greg Barton, "orang" yang dimaksud oleh Gus Dur bersifat masih sangat ambigu.
Hal itu karena ucapan tersebut bisa ditujukan pada aktor kerusuhan atau bahkan Prabowo sendiri.
"Prabowo pergi ke Ciganjur dengan harapan mendapat simpati dari Gus Dur. Namun, kenyataannya, dia pergi tanpa ada jaminan seperti itu," tulis Greg Barton.
Sebagai akibatnya, tuduhan bahwa Prabowo adalah dalang kerusuhan terus menghantui dirinya dalam beberapa hari berikutnya.
Terlepas dari rumor tersebut, yang pasti adalah Prabowo pernah melakukan pijatan pada Gus Dur.
Prabowo Subianto, seorang tokoh politik yang kontroversial dan memiliki latar belakang militer yang kuat, telah menghadapi berbagai situasi dalam kariernya.
Salah satu momen menarik adalah ketika dia menjadi tukang pijit bagi Presiden Abdurrahman Wahid, yang dikenal dengan sebutan Gus Dur.
Kedekatannya dengan Gus Dur terbentuk dari situasi yang cukup sulit pada saat itu, karena dikaitkan dengan rumor menjadi dalang kerusuhan.
Dalam upaya untuk membersihkan namanya, Prabowo memutuskan untuk bertemu dengan Gus Dur pribadi pada tengah malam.
Prabowo Subianto dengan rendah hati menyampaikan bahwa dirinya adalah korban fitnah dan tidak terlibat dalam kekerasan seperti yang dituduhkan.
Namun, respons Gus Dur yang ambigu meninggalkan Prabowo dengan perasaan tidak puas, dan tuduhan terhadapnya terus menghantui dalam beberapa hari berikutnya.
Sumber: disway
Foto: Dalam acara Pidato Kemenangan di Istora Senayan, Rabu (14/2/2024), Prabowo Subianto bercerita soal kedekatannya dengan para Presiden Indonesia. Satu hal yang menarik adalah soal hubungan dirinya dengan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. "Saya dulu---Dok. Istimewa