Lagu Buruh Tani Trending Dinyanyikan Anies, Penciptanya Pernah Mau Diculik dan Dibunuh -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lagu Buruh Tani Trending Dinyanyikan Anies, Penciptanya Pernah Mau Diculik dan Dibunuh

Minggu, 11 Februari 2024 | Februari 11, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-11T12:16:20Z

Publik di platform media sosial Twitter sedang ramai membahas video capres cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin (AMIN) menyanyikan lagu berjudul Buruh Tani.

Cuitan tentang Buruh Tani pada Minggu (11/2) siang sempat jadi trending topic. Pada video yang beredar, paslon nomor 01, Anies-Muhaimin menyanyikan lagu Buruh Tani saat acara Desak Anies di Surabaya beberapa waktu lalu.

"Dari beberapa video nyanyi bareng buruh tani di Desak Anies surabaya, paling suka yg ini. Vibe folk songnya dpt banget. jd imget bella ciao," komentar salah satu pengguna Twitter.

Pada cuitan akun lainnya, terlihat para pendukung 01 bersama Anies dan Muhaimin bersama-sama menyanyikan lagu yang populer di era gerakan Reformasi 1998.

Terlihat dalam video, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar begitu semangat saat melantunkan lirik lagu Buruh Tani.

"Hari-hari esok adalah milik kita, terciptanya masyarakat sejahtera, terbentuknya tatanan masyarakat, Indonesia baru tanpa orba," nyanyi Anies dan Cak Imin dengan mimik penuh semangat.

Bagi generasi yang lahir sebelum pecah gerakan Reformasi 1998 mungkin bertanya-tanya siapa pencipta lagu ini?

Lagu Buruh Tani menjadi populer setelah dibawakan oleh band punk Marjinal. Di setiap kesempatan, Mikail Israfil alias Mike Marjinal vokalis band Marjinal kerap nyanyikan lagu Buruh Tani dengan penuh penjiwaan.

Mike yang berlatar belakang anak seorang Tentara menyanyikan lagu Buruh Tani dengan penuh semangat perlawanan pada praktik penindasan.

Namun lagu ini bukan ciptaan dari Marjinal. Lagu Buruh Tani diciptakan oleh aktvis PRD asal Jawa Timur bernama Safi’i Kemamang. Dikutip dari sejumlah sumber, Safi'i menciptakan lagu ini sebagai simbol gerakan perlawanan terhadap rezim Orba.

Safi’i Kemamang lahir dengan nama Arifin di Lamongan, Jawa Timur. Ia memang memiliki latar belakang keluarga petani. Sejak masih duduk di bangku STM, Safi'i memiliki jiwa politik kuat.

Ia misalnya sempat mengajak kawan-kawannya di STM untuk gelar unjuk rasa lantaran dugaan korupsi kepala sekolah. Lulus STM, Safi'i kemudian kuliah di Kota Surabaya.

Safi'i kemudian masuk ke PRD dan SMID, sayap organisasi mahasiswa. Lagu Buruh Tani diciptakan Safi'i sudah masuk sebagai anggota PRD Jawa Timur.

Aktivitas politiknya membuat Safi'i kemudian jadi buruan aparat. Ia bahkan jadi target buruan untuk diculik. Pada 2 Juli 1996, Safi'i hendak diculik dan kemudian dibunuh.

Beruntung, ia lolos dari aksi penculikan. Saat ini, ia menetap di Timor Leste, sejak negara itu resmi merdeka dari Indonesia pada 2002. Ia pulang pergi dari Indonesia ke Timor Leste dan sebaliknya.

Selama di Timor Leste, Safi’i sempat bekerja di Kementerian Pertanian sebagai penasehat Menteri selama 7 tahun.
Sumber: suara
Foto: Massa yang memperingati Hari Buruh Tani di depan Istana Merdeka, Jakarta. [Suara.com/Welly Hidayat]
×
Berita Terbaru Update
close