Lembaga survei Indikator Politik Indonesia membeberkan bahwa PKB dan PDI-Perjuangan merupakan dua partai yang paling banyak melakukan serangan fajar ke masyarakat jelang hari pencoblosan.
Hal itu terungkap dari hasil survei terbaru yang dilakukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia terhadap 1.227 responden melalui metode random digit dialing (RDD) dengan margin of error 2,9 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa 13,9 persen responden mengaku pernah menerima serangan fajar dari PKB jelang pencoblosan Pemilu 2024, sementara itu 12,6 persen responden menjawab pernah menerima dari PDI-Perjuangan.
"Jadi pada kelompok warga yang mengaku diberi atau dijanjikan akan diberi imbalan jika memilih partai atau calon tertentu, itu berasal dari PKB dan PDI-Perjuangan," tutur Burhanuddin di Jakarta, Rabu (28/2).
Selain itu, menurut Burhanuddin, semua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden juga melakukan serangan fajar.
Burhanuddin mengatakan pasangan calon yang paling banyak melakukan serangan fajar adalah Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 21,1 persen, kemudian Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 20,8 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,9 persen.
Sumber: bisnis
Foto: Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi/Net