Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Sudirman Said mengatakan film dokumenter Dirty Vote benar-benar terjadi di kehidupan.
"Ternyata yang diceritakan di film Dirty Vote itu betul-betul (terjadi). Hanya sebagian kecil dari apa yang kita alami hari-hari ini," kata Sudirman di Rumah Perubahan Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Februari 2024.
Mantan Menteri ESDM itu menilai Dirty Vote menyajikan sebuah fakta, bukan fitnah belaka.
"Itu dokumenter bukan fitnah bukan apa tapi, rekaman fakta-fakta yang diulas atau ditata dengan sangat baik," tutur Sudirman.
Terlebih, lanjut Sudirman, bukti-bukti yang ada tersebut menandakan jika pemilu di Indonesia memiliki masalah.
"Hari-hari kita sedang ditambahkan, ditambahi bukti-bukti bahwa Pemilu kita memang banyak masalah yang harus dibereskan," tambah dia.
Diketahui, sutradara Dandhy Laksono merilis film terbarunya berjudul Dirty Vote. Film berdurasi 1 jam 55 menit itu menampilkan tiga ahli hukum tata negara yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari.
Mereka memaparkan sejumlah data dan mengurai pelanggaran hukum serta kecurangan Pemilu saat ini.
Film ini tidak dikemas seperti film dengan skenario atau film dokumenter, lebih seperti acara jurnalistik yang statis, dan merangkum berita dan data-data statistik, serta hasil riset.
Konten ini juga diunggah melalui kanal bernama sama, Dirty Vote.
Melalui kanal Dirty Vote, film ini ditonton lebih dari 1.5 juta kali usai 10 jam ditayangkan di YouTube.
Dandhy mengatakan proses pembuatan film tersebut melibatkan 20 lembaga, antara lain Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bangsa Mahardika, Ekspedisi Indonesia Baru, Ekuatorial, Fraksi Rakyat Indonesia, Perludem, Indonesia Corruption Watch, JATAM, Lokataru, LBH Pers, WALHI, Yayasan Kurawal, dan YLBHI.
Sumber: disway
Foto: Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Sudirman Said/Net