Sejumlah massa berdemonstrasi di Titik Nol Kota Yogyakarta, Selasa (19/3).
Mereka membawa sejumlah spanduk, di antaranya bertuliskan "Rakyat Jogja Tolak Jokowi" dan "Rakyat Jogja Menolak Jokowi Berlebaran di Jogja".
"Ini (nama gerakan) Gerakan Masyarakat Jogja," kata koordinator demonstran, Muhammad Suhud, ditemui di lokasi.
Suhud mengatakan demo ini perlu dilakukan karena pihaknya merasa prihatin dengan kondisi Indonesia saat ini.
"Kecarut-marutan negara kita ini, ini ujung-ujungnya atau pangkalnya ini adalah Jokowi, presiden kita itu. Dia sudah merusak tatanan bernegara. Eksekutif, legislatif, yudikatif, lembaga-lembaga negara, lembaga tertinggi negara, DPR, MPR, dan semuanya, semua sudah di bawah ketiak Jokowi," kata Suhud.
Lanjutnya, Suhud mengeklaim Yogyakarta sering dimanfaatkan Jokowi untuk berlindung.
"Berkali-kali tiap saat dia mesti ke sini, pada waktu Jakarta gawat dia larinya ke Yogya," katanya.
"Saya khawatir kehadiran Jokowi di Yogya malah meninggalkan virus. Kami tidak ingin terpengaruh dengan watak, sikap, sifatnya Jokowi terhadap negara ini," ujarnya.
Jokowi sendiri memang kerap Lebaran di Yogyakarta. Terkadang Jokowi juga membawa keluarganya ke Gedung Agung atau Istana Kepresidenan.
"Kami menolak kehadiran Jokowi ke sini. Kami tidak tahu apa yang kami lakukan seandainya Jokowi tetap akan datang ke Yogya. Iya (termasuk saat Lebaran)" katanya.
Suhud juga bicara soal cawe-cawe Jokowi di pemilu.
"Masalah pemilu itu kita sudah tahu semua itu pemilu tipu-tipu itu. Semua yang nyetir dari China, sama alat-alat kita saja itu berangkatnya, disimpannya dari China," katanya.
Sumber: kumparan
Foto: Sejumlah massa menggelar aksi demonstrasi di Titik Nol Kota Yogyakarta, Selasa (19/3). Foto: Panji/kumparan