Berkat modus suntik vitamin, dokter ortopedi Mahyudin diduga melecehkan TAF, istri pasien hingga meninggalkan bekas di bagian sensitif tubuh korban.
Alhasil bukti-bukti terbaru mengenai dugaan pelecehan Mahyudin kini sudah dibawa ke Polda Sumsel.
Salah satunya, terkait hasil visum berupa luka di area privat korban, dari situ terkuak dugaan aksi bejat yang dilakukan Mahyudin.
Kombes Anwar Reksowidjojo, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sumsel, buka suara soal dugaan pelecehan Mahyudin.
Ia memberikan bahwa kendati korban di bawah pengaruh obat penenang hingga kehilangan kesadaran.
Dalam insiden tersebut, oknum dokter tidak sampai melakukan hubungan intim.
Berdasarkan bukti luka di area dada, Mahyudin diduga telah melakukan pelecehan yang serius.
Dokter ortopedi tersebut diperkirakan melakukan aksi pencabulan dengan meraba, meremas, dan menghisap bagian dada korban.
"Dengan adanya bukti tersebut, diharapkan dapat mengungkap tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangka," paparnya.
Membahas terkait kedok suntik vitamin, salah seorang perawat membeberkan bahwa Mahyudin kemungkinan memakai obat penenang.
Adapun jenisnya ialah Midazolam, yang diduga memberikan efek relaksasi hingga bisa terlelap.
"Obatnya diduga Midazolam, efeknya bisa kehilangan kesadaran,” ungkap kuasa hukum korban.
Di sisi lain psikis TAF kini mengalami gangguan berupa trauma dengan gejala kerap melamun hingga menangis sendirian.
Sementara itu, Mahyudin diketahui masih berkeliaran bebas bahkan tetap bekerja sebagai dokter ortopedi di rumah sakit Palembang. (*)
Sumber: kilat
Foto: Dokter Mahyudin dan Korban Pelecehan (YouTube/ Official iNews/ Konsil Kedokteran Indonesia)