Jokowi Disebut Berencana Gandeng PKB - Nasdem untuk Menyeimbangkan Kekuatan di Parlemen -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jokowi Disebut Berencana Gandeng PKB - Nasdem untuk Menyeimbangkan Kekuatan di Parlemen

Selasa, 26 Maret 2024 | Maret 26, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-26T05:24:58Z

Pegiat media sosial Rinny Budoyo mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai rencana lain untuk koalisi capres nomor urut dua pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto tanpa melibatkan PDIP.

Rinny mengatakan rencana Jokowi adalah untuk membuat PKB dan Partai NasDem bergabung pada koalisi Prabowo Subianto, yang berbeda dengan rencana Gerindra untuk melibatkan PDIP agar bisa menyeimbangkan kekuatan di parlemen.

"Dalam kondisi koalisi sekarang ini, posisi Gerindra dan Pak Prabowo ada di bawah tekanan Partai Golkar, partai terbesar di koalisi, makanya dengan kehadiran PDIP yang punya suara di atas Golkar tapi bukan pendukung awal pasangan Prabowo-Gibran, keseimbangan di dalam koalisi bakal lebih bisa dikendalikan oleh Partai Gerindra, partai utama pemerintah," ucapnya.

"Di sisi lain kita tahu juga kalau Pak Jokowi ini sudah punya rencana lain buat koalisi Pak Prabowo, dan itu sama sekali tidak melibatkan PDI Perjuangan, Pak Jokowi tampaknya lebih memilih PKB-nya Cak Imin dan Partai NasDem-nya Pak Surya Paloh buat bergabung," imbuhnya, dikutip populis.iddari YouTube 2045 TV, Senin (25/3). 

Melansir dari Republika, dalam pemilihan legislatif (pileg), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih suara tertinggi dari hasil rekapitulasi di 84 daerah pemilihan (dapil).

Berikut raihan suara partai politik untuk pileg 2024:

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 16.115.655 suara atau 10,61 persen.

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 20.071.708 suara atau 13,22 persen.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 25.387.279 suara atau 16,72 persen.

Partai Golongan Karya (Golkar) meraih 23.208.654 suara atau 15,28 persen.
Partai Nasdem 14.660.516 suara atau 9,65 persen.

Partai Buruh 972.910 suara atau 0,64 persen.

Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) 1.281.991 suara atau 0,84 persen.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 12.781.353 suara atau 8,42 persen.

Partai Kebangkitan Nusantara 326.800 suara atau 0,21 persen.

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 1.094.588 atau 0,72 persen.

Partai Garda Republik Indonesia 406.883 suara atau 0,26 persen.

Partai Amanat Nasional (PAN) 10.984.003 suara atau 7,23 persen.

Partai Bulan Bintang (PBB) 484.486 suara atau 0,31 persen.

Partai Demokrat 11.283.160 suara atau 7,43 persen.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 4.260.196 suara atau 2,80 persen.

Partai Perindo 1.955.154 suara atau 1,28 persen.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 5.878.777 suara atau 3,87 persen.

Partai Ummat 642.545 suara atau 0,42 persen.

Sumber: populis
Foto: Presiden Joko Widodo/Net
×
Berita Terbaru Update
close