Presiden Joko Widodo baru-baru ini meminta agar tanah di Ibu Kota Negara
atau IKN Nusantara dijual ke investor. Hal itu langsung mendapatkan kritik
tajam dari sejumlah pihak, salah satunya Said Didu.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini tampak membagikan pemberitaan terkait
penjualan tanah IKN. Dalam berita itu, Presiden Jokowi memerintahkan Menteri
PUPR Basuki Hadimulyono agar status lahan di IKN untuk investor segera
ditetapkan.
"Presiden Jokowi Minta Tanah IKN Dijual ke Investor, Men-PUPR: Harga
Ditetapkan Otorita IKN," demikian judul berita yang dibagikan oleh Said
Didu.
Kebijakan Presiden Jokowi itu pun langsung dikritik Said Didu. Ia
mempertanyakan nasionalisme orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Pasalnya, sudah ada rakyat, khususnya masyarakat adat yang diusir dari IKN
demi kelancaran pembangunan ibu kota Indonesia.
Namun, kata Said Didu, sekarang yang terjadi justru banyak tanah yang
diambil pemerintah untuk dijual ke investor asing.
"Rakyat diusir, pemerintah ambil alih, dijual ke investor dan asing.
Nasionalisme mu kau gadaikan ke mana?" kritik Said Didu seperti dikutip
Suara.com, Senin (18/3/2023)
Rakyat diusir, pemerintah ambil alih, dijual ke investor dan asing.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) March 17, 2024
Nasiolismemu kau gadaikan ke mana ? https://t.co/f81BbhZk3Q
Kritikan Said Didu itu langsung menuai atensi luas publik. Hingga berita ini
dipublikasikan, cuitan itu telah dibaca 31 ribu kali dan mendapatkan 2 ribu
tanda suka. Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat.
"Rakyat yang punya tanah pasti marah, gak ada bedanya dengan zaman
penjajahan. Rakyat yakin pasti melawan lebih baik berkalang tanah daripada
diusir. Emang rezim koplak dan antek asing-asing," komentar warganet.
"Mereka sendiri yang mau berkelanjutan, jadi nikmatilah terusir dari tanah
sendiri," sindir warganet.
"Seolah investor dan asing itu bisa semena berbuat apapun dan berumur
puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Gak gitu cara mainnya, ada aturan yang
jadi ketetapan kedaulatan pemerintah. Benci boleh, jangan jadi provokator
juga. Mendingan khataman Qur'an lagi di Masjid @msaid_didu," bela warganet.
"Presiden dan pejabat negara yang tidak amanah. Tidak memikirkan rakyatnya,"
tambah yang lain.
"Janganlah bicara nasionalisme, its time lets talk about cuan cuan &
cuan. Nasionalis NKRI sudah harga mati (Ditutup) hahaha," sindir lainnya.
Sumber:
suara
Foto: Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu/Net