Beredar potongan klip pernyataan ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait
perannya memulangkan Prabowo Subianto ke Indonesia pasca gerakan Reformasi
1998 yang tumbangkan Orde Baru (Orba).
Prabowo kata Megawati bisa keleleran (terlantar, tidak terpelihara) jika ia
tak memulangkan ke Indonesia. Mega bahkan mengaku bahwa ia begitu marah
kepada Menteri Luar Negeri dan Panglima TNI saat tahun Prabowo
terkatung-katung.
Menurut Mega, dirinya tak pernah menganggap Prabowo musuh. Ia merasa Prabowo
sebagai manusia Indonesia harus bisa pulang ke tanah air, apapun alasannya.
"Lah kalau pak Prabowo saya anggap musuh, ya saya (gak) suruh dia pulang.
Dulu (kalau) saya (tidak) ambil, beliau keleleran, betul gak mas?" ucap
Megawati seperti dikutip dari video unggahan akum @opinipublik17, Kamis
(14/3).
"Saya marah sebagai presiden, hah siapa yang membuang beliau hingga
stateless? Ini bukan saya mau cari nama lho, tidak. Tanya ke beliau
(Prabowo). Saya marah pada Menlu, saya marah pada panglima, apapun juga,
beliau itu adalah manusia Indonesia, pulang," tambah Megawati.
Pasca gerakan Reformasi 1998, Prabowo sempat dihadapkan pada Dewan
Kehormatan Perwira. Ia kemudian diputus bersalah karena salah menafsirkan
perintah atasan.
Prabowo pergi ke pengasingan sukarela di Yordania. Di sana, ia kemudian
mengenal Raja Abdullah II muda sebagai sesama komandan pasukan khusus.
Dikutip dari sejumlah sumber, selama tinggal di Yordania, Prabowo hidup
dengan sederhana. Hal itu diungkap oleh Fadli Zon melalui akun Twitternya
@fadlizon beberapa waktu lalu.
Fadli Zon menceritakan, bahwa bulan September 1998 untuk menghindari fitnah
yang begitu kencang di dalam negeri, Prabowo hijrah ke Yordania. Menurut
Fadli Zon, kepergian Prabowo saat itu diketahui oleh Presiden BJ Habibie.
Di bulan berikutnya, Fadli mengatakan bahwa ia dan sejumlah tokoh kemudian
bertolak ke Yordania dan bertemu Prabowo Subianto. Mereka menemui Prabowo di
tempat tinggalnya di sebuah apartemen.
Fadli Zon menceritakan pada akhir Desember 1998, Prabowo berniat ingin
pulang ke Indonesia, namun suasana politik belum memungkinkan. Fadli Zon
menceritakan kemudian ia bertemu dengan Prabowo di Bangkok.
Setelah pertemuan di Bangkok itu, Prabowo akhirnya tidak jadi ke Jakarta dan
akhirnya lebih banyak tinggal di Mi Casa, Kuala Lumpur. "Pulang pergi Amman,
Yordania, KL dan Eropa," cuit Fadli Zon.
Fadli Zon juga sempat mengungkap peran dari Menko Marves saat ini Luhut
Binsar Panjaitan. Luhut kata Fadli Zon membantu Prabowo saat masa paspornya
habis.
Sumber:
suara
Foto: Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mengunggah foto kebersamaan
dirinya bersama Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. (foto dok. Prabowo)