Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyhu akhirnya merespon kritikan yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Netanyahu pada Senin (11/3) menyangkal tuduhan Biden yang menyebut dirinya mengambil tindakan sepihak terkait perang Gaza dan menyusahkan warga Israel.
"Jika Biden menilai saya menjalankan kebijakan pribadi yang bertentangan dengan mayoritas warga Israel, dan merugikan kepentingan Israel, maka dia salah dalam kedua hal tersebut,” tegas Netanyahu dalam sebuah wawancara, seperti dimuat AFP.
Dalam kesempatan itu, Netanyahu juga menolak laporan total korban tewas yang dirilis Kementerian Kesehatan Gaza, karena berada di bawah kendali Hamas.
Netanyahu mengklaim jumlahnya hanya 13.000 militan Hamas, tidak sampai 31.045 orang seperti yang dilaporkan Kemenkes Gaza.
“Bagaimana saya mengetahui hal itu? Karena pasukan kami telah membunuh sedikitnya 13.000 pejuang teroris,” ujarnya.
Sehari sebelumnya pada Minggu (10/3), Biden mendesak agar Netanyahu lebih memperhatikan nyawa yang tidak berdosa dan konsekuensi dari operasi militer Israel di Jalur Gaza.
"Dalam pandangan saya dia lebih merugikan Israel daripada membantu Israel,” ujar Biden.
Gaza telah menghadapi pemboman tanpa henti oleh Israel sejak Hamas melancarkan serangan lintas batas yang mengejutkan pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Hamas juga menyandera sekitar 250 sandera, 99 di antaranya diyakini Israel masih hidup di Gaza.
Sementara itu, operasi pembalasan Israel di Gaza yang dikuasai Hamas telah menewaskan lebih dari 30.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Israel, Benjamin Netanyahu/Net