Perang Israel di Jalur Gaza akan berakhir jika warga Yahudi menetap di bagian utara wilayah itu, kata Zvika Fogel, Ketua Komite Keamanan Nasional Parlemen Israel Knesset, pada Minggu.
"Israel harus menghentikan perang ketika orang-orang Yahudi menetap di seluruh wilayah utara Jalur Gaza," kata Fogel kepada lembaga penyiaran publik Israel KAN.
Dia juga menyerukan “migrasi sukarela” warga Palestina dari Jalur Gaza.
“Siapa pun yang mau bermigrasi secara sukarela akan mendapat hibah dari saya,” katanya.
Di tengah kemarahan internasional, beberapa pejabat Israel telah mengusulkan untuk mendorong "migrasi sukarela" penduduk Jalur Gaza, wilayah kantong Palestina yang digempur habis-habisan oleh Israel sejak Oktober tahun lalu menyusul serangan kelompok perlawanan Hamas yang menewaskan hampir 1.139 jiwa.
Serangan Israel menewaskan lebih dari 32.000 warga Palestina dalam 169 hari, dan 74.500 lainnya terluka di tengah kehancuran masal dan kelangkaan barang kebutuhan pokok di Gaza.
Israel juga memberlakukan blokade sehingga warga Palestina di wilayah itu, terutama di bagian utara, mengalami kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah itu rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Keputusan sementara pada 26 Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Sumber: tempo
Foto: Anggota Knesset Zvika Fogel memimpin pertemuan Komite Keamanan Nasional di Knesset pada 3 Mei 2023. Foto oleh Yonatan Sindel/Flash90.