Viral adanya seorang muncikari mengaku menjual perempuan dengan latarbelakang profesi yang berbeda-beda kepada lelaki hidung belang.
Seorang muncikari di Kota Bogor diketahui menyiapkan para wanita kepada para lelaki hidung belang untuk disewa dengan beragam tarif kencan berbeda.
Diketahui muncikari asal Kota Bogor itu menyediakan jasa layanan wanita dengan banyak latarbelakang seperti mantan pramugari, selegram, caddy golf, bahkan ada juga putri kebudayaan.
Demi mencari uang besar dengan cara yang cepat jadi alasan para wanita dengan beragam latar belakang itu mau menerima tawaran dari sang muncikari.
Sang muncikari menjalankan bisnis terlarangnya itu dengan cara melakukan prostitusi online.
Bahkan setiap wanita bisa memberikan pelayanan yang berbeda-beda, semuanya menyesuaikan dengan servis yang diberikan.
Tarif yang ditetapkan juga berbeda-beda, ada yang menawarkan untuk teman minum cantik kepada pria hidung belang, biasanya tairf sekali menemani itu Rp1 juta.
Lanjut ada juga pelayanan jasa 'short time' yang mana sekali kencan bisa mematok biaya sekutar Rp3-Rp15 juta.
Kemudian yang terakhir muncikari itu memasang tarif juga untuk kencan dalam waktu yang lama atau 'long time', biayanya sekali main mulai Rp 10-Rp 30 juta.
Para wanita yang termasuk di dalam prostitusi online itu ternyata punya seorang muncikari lain dengan nama Dimar Tri (DT).
Peran DT yakni ditugaskan untuk menjadi perantara para wanita dengan pria hidung belang.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, Kapolresta Bogor Kota pada Rabu, 13 Maret 2024 kemarin
"Dia (DT) mengantarkan wanita ke hotel. Mucikari ini menunggu sampai mereka selesai," tutur Kombes Pol Bismo.
Menurut laporan kepolisian, seorang muncikari berinisial DT sukses diamankan di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat.
"DT ditangkap di salah satu hotel di wilayah Suryakencana," ujar Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
FAKTA KEUNTUNGAN MUNCIKARI DI KOTA BOGOR
Mengejutkan, DT mengaku telah mendapatkan keuntungan besar dari praktik prostitusi yang ia jalankan, mencapai jumlah ratusan juta rupiah.
Dia memperoleh pendapatan tersebut dari layanan PSK yang melayani pelanggan pria hidung belang.
DT selalu mendapatkan bagian dari hasil usaha para PSK, dengan nominal antara Rp 300 ribu hingga Rp 5 juta.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Luthfi Olot Gigantara, menyatakan bahwa setelah melakukan pemeriksaan, pihaknya menemukan bahwa terdapat sedikitnya 20 perempuan yang terjerembab ke dalam lingkaran prostitusi online yang dijalankan oleh DT.
Keberadaan mereka sebagai korban dalam praktik prostitusi ini menyedihkan, dan kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan serta bantuan kepada para korban tersebut.
Kegiatan prostitusi online merupakan masalah serius yang harus segera kita tangani. Hal ini tidak hanya merugikan moral dan kesejahteraan sosial.
Akan tetapi juga dapat memicu kegiatan kriminal lainnya seperti perdagangan manusia, pemerasan, dan penyalahgunaan narkoba.
Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak untuk bersatu dan bekerja sama dalam memberantas praktik prostitusi online di wilayah Kota Bogor.
Sumber: disway
Foto: Ilustrasi/Net