Sekjen Hanura Benny Rhamdani menilai, calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sengaja membangun narasi bahwa Pilpres 2024 sudah selesai.
“Pihak 02, membangun narasi bahwa pemilu sudah selesai. Jadi rakyat jangan mau ditipu dengan narasi ini, framming ini,” kata Benny di Posko Media Center TPN, dikutip Jumat (22/3/2024).
Benny menyebut, pemilu terdiri dari banyak tahapan, yakni sejak capres mendaftarkan diri sebagai paslon atau parpol sebagai peserta pemilu, hingga dilantiknya presiden dan wakil presiden.
“Dan KPU tadi malam, tidak ada berita acara tertulis atau pernyataan ketua KPU yang mengatakan, menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih, tidak. KPU hanya menyampaikan hasil akhir rekapitulasi nasional,” ungkapnya.
“Jadi rakyat jangan mau ditipu, dibodoh-bodohi, seolah-olah framming yang mereka lakukan kita benarkan bahwa pemilu sudah selesai,” sambungnya.
Benny menegaskan, Partai Hanura dan juga partai pengusung 03 akan menggunakan hak konstitusional untuk mengajukan gugatan ke MK.
“Bahkan secara internal partai Hanura sama dengan PPP, kita juga merasa suara kita dihilangkan, dalam tanda kutip kurang lebih 1 juta suara dariperolehan yang sudah terdata ke kita, dan itu jg akan menjadi gugatan tersendiri Partai Hanura, di luar gugatan bersama terkait capres-cawapres,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Benny, Pemilu kali ini terjadi kejahatan pemilu secara terstruktur, sistematis dan masif.
"Maka saya berani mengatakan bahwa telah terjadi, tidak sekadar kecurangan tapi ini kejahatan pemilu. Kejahatan yang menurut saya high explosive, ini sangat dahsyat, bukan low explosive," pungkas dia.
Sumber: liputan6
Foto: Sekjen Hanura Benny Rhamdani/Net