Executive Co-Captain Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Sudirman Said menilai pemerintah perlu memberikan pemahaman tentang etika kepada para pejabat publik.
"Orang-orang yang berpotensi masuk ke dalam elite itu mesti diajak ngomongin etik, ngomongin pemihakan kepada yang kecil gitu," kata Sudirman dalam diskusi bertajuk Pemilu Buruk, Akankah Masa Depan Generasi Terpuruk? di Kohai Izakaya, Jakarta, Sabtu (9/3/2024).
Sudirman menilai, pemerintah saat ini terkesan mengesampingkan potensi putra daerah yang memiliki kapasitas sebagai pemimpin dalam struktur kabinet.
Padahal, kata Sudirman, mestinya saat ini pemerintah memanen putra daerah yang berhasil naik kelas melalui pendidikan. Akan tetapi, pemerintah seolah memarjinalisasi putra daerah.
"Ini dua periode yang kita rasakan seperti itu, orang-orang yang kira-kira benar itu pelan-pelan dipotong, dipinggirkan, dan jadilah, ya lihat saja struktur (kabinet) sekarang," jelasnya.
Sudirman menegaskan, hal itu dia ungkap bukan karena sakit hati lantaran dipecat dari kursi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Akan tetapi, dia menilai bahwa putra daerah kehilangan kesempatannya karena para pemerintah lebih memilih sosok dengan kapasitas yang rendah.
"Saya harus mengatakan, bahwa kita kehilangan kesempatan. Memang elit yang dibibit dengan baik bertahun-tahun lamanya dan diganti dengan orang-orang yang punya kapasitas begitu rendah baik dari segi pengetahuan, segi etik, maupun dari segi visi mengenai kebangsaan," tandasnya.
Sumber: wartaekonomi
Foto: Executive Co-Captain Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Sudirman Said/Net