Ustaz Hilmi Firdausi Kritik Film Kiblat, Minta Contoh Agak Laen yang Lebih Berkualitas -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ustaz Hilmi Firdausi Kritik Film Kiblat, Minta Contoh Agak Laen yang Lebih Berkualitas

Sabtu, 23 Maret 2024 | Maret 23, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-23T02:53:29Z

Rumah produksi Leo Pictures baru saja mengumumkan rencana penayangan film Kiblat di tahun 2024 ini. Namun, wacana tersebut sudah menuai reaksi keras di kalangan pengguna media sosial.

Ustadz Hilmi Firdausi jadi salah satu contoh pengguna media sosial yang mengkritik rencana penayangan film Kiblat. Lewat platform X, Hilmi tegas meminta para sineas untuk ke depannya berhenti memproduksi film semacam itu.

“Dengan segala hormat kepada para produser film Indonesia, tolong hentikan membuat film horor seperti film Kiblat ini,” ujar Hilmi Firdausi, Jumat (22/3/2024).

Hilmi Firdausi meyakini, keberadaan film horor berbau religi seperti Kiblat sama sekali tidak mempunyai nilai edukasi.
“Film seperti ini sama sekali tidak mendidik, bahkan sampai membuat sebagian orang jadi takut sholat. Dulu kejadian yang sama sudah pernah terjadi pada film Makmum, Khanzab dan sejenisnya,” papar Hilmi Firdausi.

Kalau memang ingin membuat film bertema religi, Hilmi Firdausi menyarankan para sineas untuk tidak memadukannya dengan unsur-unsur horor. Berkaca ke film Agak Laen, Hilmi yakin para sineas tetap bisa menghasilkan karya berkualitas tanpa harus menakut-nakuti penonton.

“Yuk, bisa buat film dengan unsur religi yang lebih berkualitas, yang agak laen. Biar hasilnya juga agak laen kayak film Agak Laen,” kata Hilmi Firdausi.

Film Kiblat sendiri sebenarnya punya alur cerita yang cukup menarik. Bobby Prasetyo selaku sutradara ingin menggambarkan perjuangan seorang santri perempuan untuk keluar dari jerat ajaran sesat yang berkembang di lingkungannya.


Film Kiblat juga dibintangi aktor dan aktris ternama Tanah Air seperti Arbani Yasiz hingga Yasmin Napper. Hadir pula sosok Ria Ricis, yang kembali ke layar lebar lewat perannya di film tersebut.

Hanya saja, fokus publik lebih tertuju ke poster film Kiblat. Menampilkan adegan orang kerasukan saat salat, publik menilai poster tersebut sarat unsur pelecehan terhadap salah satu agama.

Pemilihan kata kiblat sebagai judul film horor pun ikut dipermasalahkan. Beberapa umat Muslim keberatan kalau istilah yang biasa dipakai untuk menggambarkan arah salat malah difungsikan sebagai alat untuk menakut-nakuti orang.

Belum ada pernyataan sikap dari rumah produksi Leo Pictures atas kritik terhadap rencana penayangan film Kiblat. Mereka baru mengeluarkan himbauan untuk semua kalangan agar menghentikan kegiatan publikasi poster dan trailer film.

Sumber: suara
Foto: Ustaz Hilmi Firdausi/Net
×
Berita Terbaru Update
close