Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono membantah bahwa video yang tersebar di media sosial terkait redenominasi rupiah adalah bohong atau hoaks.
"Video hoax di atas dan beberapa unggahan serupa sudah beberapa kali muncul dan kali ini dihangatkan kembali khususnya lewat WA Group," kata Erwin saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (30/3/2024).
Dikatakan Erwin, video terkait redenominasi yang beredar tersebut, dipastikan bukan bersumber dari Bank Indonesia. Bahkan, visual uang yang ditampilkan dalam video tersebut dapat dipastikan bukan uang Rupiah resmi yang diedarkan oleh Bank Indonesia.
"Kami sudah beberapa kali membuat bantahan juga," imbuh Erwin menegaskan.
Menurut Erwin, implementasi redenominasi masih perlu melihat momentum yang tepat dan belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
Terlebih, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait redenominasi yaitu kondisi makroekonomi sedang bagus, kondisi moneter dan sistem keuangan yang stabil, serta kondisi sosial politik yang kondusif.
Sebelumnya, video uang redenominasi tersebar melalui akun Instagram @palaka_blitar. Video tersebut menarasikan bahwa Bank Indonesia resmi mengeluarkan uang baru.
"Bank Indonesia resmi mengeluarkan uang baru rupiah kertas Rp 1.000 hingga Rp 100.000 dan hal ini bila diterawang Bank Indonesia tak memasukkan 3 angka nol paling belakang di uang baru tersebut dalam pecahan Rp 100.000 misalnya," ungkap video tersebut.
Video tersebut telah ditonton oleh 3,3 juta pengguma. Sehingga warganet pun ramai membanjiri komentar yang menuai pro dan kontra.
"Kapan beredarnya, sudah belum ya. Terus ngitungnya gimana ya," ujar pemilik akun @ani_110583.
"Uang saja yang diperbaharui tiap tahun. Bukan ekonominya yang berubah menjadi lebih bagus," tulis @ichsanysac.
Akun bernama @bambangjatikumoro menyebut video tersebut adalah hoaks "Selama belum ada pers rilis dari Bank Indonesia hoaks," tulisnya
Sumber: tribunnews
Foto: Video yang tersebar di media sosial terkait redenominasi rupiah adalah bohong atau hoaks/HO