Anies dan rakyat tak dapat faedah apapun dari permainan politik kotor di Mahkamah Konstitusi. Hanya liku dongeng PDIP, Jokowi dan elite partai demi ambisi Gibran.
Demikian dikatakan kritikus Faizal Assegaf dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (23/4/2024). “Elite bermental buaya serta pawang-pawangnya terlibat sirkus bersama para badut di MK. Di arena itu, sulit membedakan kepentingan oligarki, oli kotor dan oli bekas. Semuanya bersenyawa memperlicin ambisi dinasti Jokowi,” ungkapnya.
Kata Faizal, Baginda Rasul SAW menegaskan pesan yang kuat kepada kaum beriman dan berilmu: Perang terbesar adalah melawan hawa nafsu. Nasehat itu menuntun kita bertafakur agar tidak terjebak kebodohan dan kesombongan.
Mereka yang tenang, berpikir jernih dan penuh kesabaran adalah ciri kaum pejuang yang tangguh dan cerdas. Walau jumlahnya sedikit, namun bergerak secara efektif, substansial dan konstruktif melawan kezaliman.
“Sebaliknya, anda boleh saja merasa sebagai pawang buaya. Tapi faktanya justru terjebak bersekutu dengan para politisi berhati buaya. Antara ucapan, pikiran dan tindakan tidak sejalan dengan perbuatan- inkonsistensi.
Sumber: suaranasional
Foto: Anies Baswedan di Lombok (IST)