Putusan MK selesai, kini KPK diminta periksa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Permintaan itu disampaikan oleh Sekretaris Indonesia Audit Watch, Iskandar Sitorus.
Awalnya ia mengaku kecewa Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK terkesan lambat.
“Kami kecewa KPK lambat sekali,” kata Iskandar Sitorus dikutip Kilat.com dari YouTube Cumicumi Selasa 23 April 2024.
Ia bahkan membandingkan KPK dengan lembaga negara yang lain, Kejaksaan Agung.
Menurut Iskandar, Kejagung lebih cepat memproses laporan, tidak seperti KPK yang lambat.
“Kami melihat Kejaksaan Agung cepat, taktis,” katanya.
Sekretaris IAW ini mengaku ingin mengetahui update proses laporan terhadap sejumlah gubernur yang masuk ke KPK.
“Karena itu kami ingin tahu sejauh mana yang kami laporkan para gubernur-gubernur itu,” kata Iskandar Sitorus.
“Lalu apakah sudah ada penanganan, mereka sentuh perusahaan itu, tapi nyatanya nggak ada informasi,” imbuhnya.
Pria yang dikenal vokal membahas kasus korupsi suami Sandra Dewi Harvey Moeis ini mengungkap alasan baru sekarang ke KPK lagi.
“Makanya setelah kontestasi pilpres kami baru berani datang ke KPK,” kata Iskandar Sitorus.
“Supaya tidak dituduh mendistorsi upaya-upaya para gubernur yang kebetulan di dalamnya ada Pak Anies Rasyid Baswedan, Pak Ganjar Pranowo,” lanjutnya
Sekretaris Indonesia Audit Watch ini ingin ‘membangunkan’ KPK yang dianggap sudah lama ngantuk.
“Kami kesini (KPK) ingin mencari tahu kenapa lambat, KPK ini kelamaan ngantuknya,” ungkap Iskandar.
Lebih lanjut, ia berpesan kepada KPK agar tidak melupakan fungsinya memberantas korupsi.
“Jangan sampai mereka melupakan fungsi memberantas korupsi di Indonesia,” katanya.
“Bisa jadi mereka waktu itu masih takut karena kondisi politik, tapi kini sudah tidak lagi, jadi semoga bisa memperjelas,” pungkas Iskandar Sitorus. (*)
Sumber: kilat
Foto: KPK diminta periksa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. (Instagram/@officialaniesbaswedan/@official.kpk)