Seorang pria bernama Tarmiji, baru-baru ini menjadi perbincangan di media sosial.
Sosoknya menyita perhatian terkhusus suku Dayak, usai diduga melakukan pencemaran terhadap Kesultanan Kutai.
Tarmiji yang mengklaim dirinya sebagai Panglima Kijang diduga telah menghina dan memfitnah Sultan Kutai Kertanegara.
Tarmiji juga bahkan mengaku-ngaku sebagai kerabat dari Kesultanan Kutai Kertanegara.
Ulahnya tersebut membuat Pangeran Kesultanan Kutai Kertanegara marah besar dan melakukan sidang adat kepada Tarmiji.
Sebagaimana dilansir Kilat.com dari akun X @PakatDayak_ pada Senin, 29 April 2024, Tarmiji tampak duduk bersimpuh dengan dikelilingi sejumlah orang.
"Sidang adat atas Tarmiji atau Panglima Kijang karena telah mencemarkan nama baik, merendahkan dan menghina Yang Mulia Sultan Kutai dan Ketua Umum dari Remaong Kutai Berjaya Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura Kalimantan Timur," tulis pemilik akun.
"Serta telah mengaku ngaku sebagai Kerabat Kesultanan Kutai yg mana tidak bisa dia berikan bukti," tambahnya.
Pemilik akun menerangkan, akibat perbuatan Tarmiji yang telah melakukan pencemaran nama baik terhadap Kesultanan Kutai Kertanegara, maka kasus ini telah dilanjutkan ke ranah hukum.
"Setelah sidang adat, lanjut proses hukum positif di Polres Kukar." terangnya.
Sebelumnya, video rekaman Tarmiji yang tengah duduk bersimpuh dan dilempari botol minuman menjadi viral di media sosial.
Panglima Kijang itu hanya bisa tertunduk saat tengah dimarahi oleh Kesultanan Kutai Kertanegara.
Bahkan saat wajahnya terkena lemparan botol minuman, Tarmiji hanya bisa diam pasrah.
Pria yang mengaku-ngaku sebagai Panglima Kijang itu diduga tak memiliki silsilah suku Dayak.
Tarmiji bahkan disebut-sebut hanyalah seorang pendatang yang bahkan pengangkatan dirinya sebagai Panglima Kijang masih dipertanyakan. (*)
Sumber: kilat
Foto: Panglima Kijang, Tarmiji menghina Kesultanan Kutai Kertanegara (Kolase X/@PakatDayak_ dan Facebook/Pangluma Kijang)
