Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming telah resmi ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih oleh KPU. Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting sekaligus dosen Ilmu Politik FISIP UI, Aditya Perdana melihat akan ada tiga parpol yang merapat ke kubu Prabowo.
Menurut Aditya, Koalisi Indonesia Maju sebagai pengusung Prabowo-Gibran membutuhkan mitra koalisi baru untuk memperkuat dukungan di parlemen nanti. Siapa saja parpol yang akan merapat?
"Dugaan sementara tentu orang berspekulasi di tiga partai yang akan segera bergabung yaitu PKB, Nasdem dan PPP. Sementara PDIP dan PKS mungkin sedang mempertimbangkan berada di laur pemerintahan," kata Aditya melalui keterangan tertulis, Kamis (25/4/2024).
Aditya menilai tiga PKB, NasDem dan PPP belum pernah berada di luar pemerintahan pasca reformasi. Dia menyebut hal itu berbeda dengan PDIP dan PKS yang pernah berada di luar pemerintahan sehingga bisa jadi dua partai tersebut nantinya berada di luar koalisi Prabowo.
"Kenapa tiga partai PKB Nasdem dan PPP? Tentu ketiga partai ini belum memiliki tradisi yang kuat untuk berada di luar kekuasaan paska Reformasi. Sehingga argumen partai-partai ini akan terus berada di lingkaran pemerintahan semakin menguatkan tradisi yang dimaksud," ucapnya.
"Sementara PDIP dan PKS tentu malah berkebalikan bahwa mereka punya pengalaman sebagai partai di luar pemerintahan dan tentu tidak punya masalah bila pilihan ini diambil. Namun, kita tidak tahu nanti dalam perkembangan apakah dua partai ini akan juga mempertimbangkan masuk dalam pemerintahan," lanjutnya.
Aditya memaparkan merangkul mitra koalisi merupakan suatu hal penting setelah Prabowo dan Gibran resmi ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Sebab menyangkut konfigurasi kekuatan politik dalam menyusun struktur kelembagaan pemerintah di masa transisi.
"Pembentukan koalisi pemerintahan baru di dalam kacamata partai pengusung menjadi penting karena menyangkut konfigurasi kekuatan politik baru dan juga struktur kelembagaan pemerintahan baru yang sedang dipersiapkan selama masa transisi. Maka saya dapat memahami kenapa agenda merangkul mitra koalisi baru penting dilakukan saat ini setelah penetapan KPU karena menyangkut positioning dan konfigurasi baru tersebut," ucapnya.
"Sehingga, dugaan saya agenda transisi pemerintahan baru adalah menyiapkan dukungan politik bagi presiden terpilih dan infrastruktur kelembagaan yang bisa jadi akan men-support upaya pemerintahan baru ini. Saya berpandangan selain transisi pemerintahan baru, hal yang juga perlu dibicarakan adalah bagaimana kita tetap memperkuat kekritisan publik yang direpresentasikan oleh kekuatan partai politik di parlemen? Ini menjadi agenda penting juga bukan hanya semata2 berfokus kepada pemerintahan tetapi mengabaikan check and balances kekuasaan di sebuah negara yang demokratis. Ini yang perlu diperbincangkan secara serius oleh publik," jelasnya.
Sumber: detik
Foto: Prabowo dan Gibran di KPU. (Pradita Utama/detikcom)