Pilpres 2024 dinilai curang, memalukan, dan memprihatinkan. Terdapat oknum politisi yang dianggap haus kekuasaan.
Pernyataan itu disampaikan oleh anggota DPR RI dari Fraksi PKS Fahmy Alaydroes.
Fahmy Alaydroe menyampaikan bahwa adanya intrik bakan dinilai memiliki kekuatan berlebih.
“Pemilu 2024 ini dipenuhi dengan intrik, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan, dan kekuatan berlebih,” kata Fahmy Alaydroes dikutip Kilat.com dari laman resmi PKS Sabtu 20 April 2024.
“Kekuatan yang berlebihan, yang diduga kuat melanggar sumpah jabatan, undang-undang, dan konstitusi,” sambungnya.
Menurut anggota DPR Komisi X ini, pemilu dan pilpres sudah dicemari oknum politisi yang haus kekuasaan dan tidak beretika.
“Pemilu dan pilpres 2024 dikotori oleh oknum-oknum politisi yang berpikir, bersikap, dan bertindak pragmatis, haus kekuasaan,” katanya.
“Sama sekali tidak memperhatikan etika, dan moral bernegara serta berbangsa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, orang PKS ini menyebut presiden telah menyalahgunakan kekuasaan.
“Presiden yang menyalahgunakan kekuasaan, mengerahkan para menteri, ASN, kepala daerah, kepala desa, aparat kepolisian,” kata Fahmy.
“Dan memanfaatkan dana bansos dari APBN untuk mendukung paslon calon wakil presiden yang merupakan anak kandungnya sendiri,” sambungnya.
Fahmy Alaydroes juga tak segan-segan menyebut politikus yang terlibat sangat memalukan.
“Politikus menari-nari di atas penderitaan puluhan juta rakyat miskin dan kurang pendidikan, memanfaatkan kelemahan mereka untuk nafsu serakah dan kekuasaan,” katanya.
“Sungguh memalukan, memilukan, dan menyedihkan,” lanjutnya.
Anggota DPR dari PKS ini berharap kepada Mahkamah Konstitusi untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia.
“Semoga para hakim MK tergerak nurani untuk menyelamatkan demokrasi dan kedaulatan hukum NKRI,” pungkas Fahmy Alaydroes. (*)
Sumber: kilat
Foto: Fahmy Alaydroes. (Instagram/ @fahmi.alaydroes)