Pengamat politik Refly Harun menilai sulit bagi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjadi oposisi bersama Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pasalnya menurut Refly Harun, secara hubungan personal menjadi oposisi bersama Megawati di pemerintahan Prabowo Subianto tidak menguntungkan bagi Surya Paloh, karena keduanya tidak bisa satu pendapat, sehingga lebih baik untuk bergabung.
"Tapi kalau Prabowo yang berkuasa dan dia memilih jalan oposisi secara hubungan personal relationship tidak menguntungkan, karena dia akan bersama Megawati menjadi oposisi, mungkin bawah-bawahnya enggak jadi masalah tapi puncaknya ini belum tentu cocok dia sama Megawati, tidak bisa seomongan," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube Refly Harun, Jumat (26/4).
"Karena itu konstelasi politik yang diinginkan Surya Paloh adalah dia bergabung dengan Prabowo, tetapi kemudian dia tidak menjadi oposisi dengan Megawati, kenapa karena Demokrat juga di pemerintahan, jadi kalau misalnya kalau dia menjadi oposisi dia harus beroposisi bareng dengan Megawati dan itu yang akan sulit baginya," imbuhnya.
Sebelumnya, setelah mengunjungi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jakarta Selatan, Kamis sore (25/4/2024), Ketua Umum Partai NasDem menyatakan lebih baik bersama dengan pemerintahan untuk membangun Indonesia lebih maju.
"Kesempatan, dorongan, keinginan, spirit untuk bersama dengan pemerintahan, saya pikir itu lebih baik. Inilah pilihan Saya. Pilihan NasDem," ucap Paloh, dikutip dari CNN Indonesia.
Ia mengaku sudah berpikir panjang dengan objektif untuk memutuskan hal tersebut, dan kemudian menyatakan siap mendukung pemerintahan baru yang dipimpin Prabowo-Gibran.
"Beroposisi bisa setiap saat, tapi bekerja membantu pemerintahan dibutuhkan suatu semangat, spirit dan keikhlasan hati dan mengedepankan objektivitas," katanya.
"Melihat Indonesia dengan optimisme ke depan, kita siap memberikan dukungan sepenuhnya kepada pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Pak Prabowo Subianto dan Mas Gibran," tandasnya.
Sumber: populis
Foto: Kolase Prabowo, Megawati dan Surya Paloh/Net