Sebuah film edukasi-dokumenter yang memotret kecurangan Pemilu 2024 di Indonesia Dirty Election, garapan Aliansi Penegak Demokrasi Indonesia (APDI) tayang hari ini, Sabtu (20/4/2024).
"Iya tayang hari ini sekitar habis Dzuhur menjelang Ashar," kata Roy Suryo salah satu talent di film edukasi-dokumenter APDI saat dihubungi, Sabtu (20/4/2024).
Lebih lanjut dia mengatakan, film dokumenter tersebut akan ditayangkan melalui tayangan YouTube. masyarakat dapat melihat secara utuh maupun per segment.
"Karena panjang, nanti disediakan juga per segmen, masyarakat dapat melihat setiap part per part," tambahnya.
Roy Suryo mengatakan, film itu dibuat sebagai bentuk kepedulian, terhadap penegakan demokrasi dan keadilan. Meski dia tak menjelaskan secara gamblang soal rangkaian film tersebut.
Selanjutnya, Roy menyebut masyarakat yang menginginkan supremasi hukum kembali di Indonesia dan marwah Mahkamah Konstitusi bisa kembali setelah dirusak oleh perbuatan yang terjadi kemarin.
"Tentu semua berharap ketok palu dari Kawasan Merdeka Barat tersebut nantinya benar-benar bisa menyelamatkan Indonesia tidak semakin dalam terpuruk ke jurang kolusi dan nepotisme yang sudah terjadi," jelasnya.
Sedikit berbeda dengan "Dirty Vote", film APDI ini berupa Edukasi-Dikumenter yang mengajukan fakta sejarah yang tidak terbantahkan disertai dengan kajian ilmiah komprehensif dari pelaksanaan demokrasi Indonesia.
"Khususnya pasca pelaksanaan Pemilu 2024 yang berlangsung kemarin dan masih menunggu hasil MK untuk memutuskan "to be or not to be"-nya tersebut," jelasnya.
“Jadi film terbaru ini nantinya bukan hanya berisi dokumentasi tetapi juga edukasi untuk bangsa ini ke depan agar kondisi yang terjadi saat ini tidak terulang lagi,” sambungnya.
Shooting film dilakukan di kawasan yang sangat asri diseputaran Tangerang Selatan yang pernah jadi Kawasan Candradimuka Para Aktivis 1998. Diiringi suara burung-burung alam dan belasan hewan sebagai makhluk hidup yang dikonservasi dengan baik.
Talent yang berperan di film ini saling mengisi dan melengkapi berdasar referensi dan background kepakaran dan pengalamannya masing-masing.
Selain dirinya beberapa orang yang terlibat lainnya di antaranya Leony Lidya, Erick S Paat, Petrus Selestinus, Paulet Stanly Jemmy Mokolensang, Hairul Anas Suaidi. Kemudian Akhmad Syarbini, Akhmad Akhyar Muttaqin dan diakhiri Kaka Suminta
"Semua memaparkan dengan sangat komprehensif dan disertai bukti faktual. Masing-masing talent juga dengan santai namun tetap ilmiah memberikan analisis berbasis sains terhadap apa yang dikemukakan, karena film ini bukan fiksi tetapi fakta," jelasnya.
Tema khusus yang diangkat dimulai dari curang menuju kebohongan hingga kejahatan, MK ungkap fakta-fakta presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala negara, anomali presiden, MK dan penyelenggara pemilu 2024, integritas vs klaim Sirekap hanya pepesan kosong, detail smicus Curiae APDI dan kecurangan vs integritas pemilu.
Sumber okezone
Foto: