Ada dugaan gerakan salafi di Indonesia dimainkan intelijen hitam untuk memecah belah umat Islam. Gerakan Salafi juga disusupkan di berbagai ormas Islam agar terjadi kegaduhan.
Demikian dikatakan Aktivis Islam Farid Idris dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (13/5/2024). “Salafi di Indonesia sengaja dipelihara intelijen hitam untuk mendukung pemerintah,” jelasnya.
Dalam menjalankan operasi intelijen hitam, kata Farid dilakukan perekrutan secara halus. “Orang-orang salafi tidak tahu kalau sedang direkrut intelijen hitam. Tapi mereka selalu dikontrol oleh intelijen hitam,” ungkapnya.
Menurut Farid, buku-buku Salafi yang menyalahkan ibadah umat Islam dan menuding para ustaz dan kiai sesat bagian dari operasi intelijen hitam. “Muhammadiyah yang membolehkan musik diharamkan salafi. Jadi orang Muhammadiyah berdosa dan masuk neraka. Begitu sempit pemahaman Salafi dan mengkapling surga milik mereka,” papar Farid.
Salafi Jihadi, kata Farid juga dipelihara intelijen hitam. “Kelompok Salafi ini menjadi cikal bakal kelompok teror di Indonesia. Mereka mendapat fasilitas pergi ke Afghanistan dan ketika pulang di Indonesia masih dipelihara intelijen hitam,” ungkapnya.
Kata Farid, gerakan Salafi berasal dari Arab Saudi yang pemahamannya sangat rigid dan tidak menerima pembaharuan pemikiran Islam. “Pemahaman Salafi sangat tekstual dan tidak cocok bagi masyarakat Indonesia,” paparnya.
Sumber: suaranasional
Foto: Farid Idris (IST)