Anies Perlu Jabatan Setelah Kalah Pilpres 2024 -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anies Perlu Jabatan Setelah Kalah Pilpres 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | Mei 07, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-07T11:17:29Z

Pengamat politik Rocky Gerung menilai calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan perlu jabatan setelah kalah pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 agar bisa menjaga popularitasnya.

Dan menurut Rocky Gerung, jabatan yang paling mungkin ditempati Anies Baswedan adalah kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta, namun Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan tidak akan membiarkannya.

Baca Juga: Adi Prayitno Ungkap Orang Toxic yang Dimaksud Luhut Agar Tidak Dibawa Prabowo ke Pemerintahan

"Pasti Anies kalau kita perhatikan langkah Anies itu dia tetap ingin popularitasnya terjaga karena itu dia perlu jabatan sebetulnya tuh, dan tentu jabatan yang paling mungkin dia kembali jadi Gubernur DKI, dan kalau bahkan dipilih secara aklamasi mungkin dia menang hari ini, tetapi ada kalkulasi lain bahwa kalau Anies kalah apa yang terjadi pada dia kan, kan itu intinya kan," ungkapnya.

"Kan pasti juga bagi Pak Jokowi atau Prabowo juga dalam pikiran yang sama kalau Anies jadi populer di DKI sementara Ibu Kota pindah ke IKN, Jakarta itu jadi kota politiknya Anies sebetulnya kan, dan itu sangat dekat dengan pusat informasi, pusat pencitraan tuh," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (7/5).

Sementara sebelumnya, dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Kamis (18/4/2024), Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil menempati posisi elektoral tertinggi untuk Pilkada DKI Jakarta, lalu disusul Anies Baswedan. 

“Dinamika elektoral itu tidak statis, sekarang yang paling tinggi namanya Ridwan Kamil, tapi selisihnya tidak jauh sama Mas Anies dalam margin of error,” ucap Burhanuddin, dikutip dari Kompas TV.

Ia mengatakan dinamika elektoral untuk Pilkada DKI Jakarta sangat tinggi, pasalnya pada peringkat pertama hingga kesembilan dalam survei perolehan angka yang didapat masing-masing calon tidak terlampau jauh.

“Kita mendapati satu fenomena di mana Jakarta itu dinamika elektoralnya sangat tinggi, peringkat pertama, kedua hingga peringkat ke-9 itu selisihnya tidak terlalu jauh,” kata Burhanuddin.

“Jadi masih membuka pintu buat siapapun, karena proses nominasi masih berlangsung hingga bulan Agustus, masih jauh dan yang menarik partai-partai di Jakarta juga tidak ada yang sangat dominan (di Pemilu 2024).”

Sumber: populis
Foto: Anies Baswedan/Net
×
Berita Terbaru Update
close