Rahmady Effendi Hutahaean sempat menjadi buah bibir publik usai diduga dilaporkan pada KPK.
Sebelumnya Rahmady Effendi Hutahaean yang menjadi pejabat di Bea Cukai Purwakarta dikabarkan dilaporkan KPK terkait kasus pemerasan oleh Wijanto Tirtasana.
Usai menjadi viral, Rahmady Effendi Hutahaean kini muncul ke publik dan memeparkan apa yang sebenarnya terjadi
Rahmady Effendi Hutahaean pun membantah memiliki kekayaan dengan nilai Rp60 miliar.
Dikutip Kilat.com dari akun TikTok @wahwigrafer, Rahmady Effendi Hutahaean mengaku merasa jadi korban fitnah dari kabar tersebut.
"Bahwa saya mempunyai kekayaan 60 miliar, dan ini terus digulirkan," ujarnya.
"Ini saya perlu klarifikasi, bahwa sebenarnya tuduhan itu memfitnahkan, saya sangat terdzolimi," sambungya.
Bahkan terang-terangan Rahmady Effendi Hutahaean menyebut bahwa dirinya sangat merasa terdzolimi.
"Saya sangat-sangat terdzolimi dengan tuduhan itu," paparnya.
"Karena itu terus digulirkan," sambungnya.
Diterangkan Rahmady Effendi Hutahaean bahwa uang fantastis senilai Rp60 miliar itu adalah milik perusahaan PT Mitra Citra Argo.
"Nah karena itu kami sekarang ini ingin mengklarifikasi bahwa 60 miliar itu tadi sudah dijelaskan tadi, dari teman-teman PT MCA," ucapnya.
"Bahwa 60 miliar itu uang perusahaan PT Mitra Citra Argo, hasil dari pada usaha sepanjang tahun 2017 sampai 2023," sambungnya.
Justru Rahmady Effendi Hutahaean menyebut adanya dugaan penggelapan dana yang dilakukan oleh Wijanto Tirtasana sosok yang melaporkan petinggi Bea Cukai Purwakarta tersebut ke KPK.
"Itu diduga digelapkan oleh direktur utama yang berinisial Wijanto Tirtasana," ungkapnya.
"Itu digelapkan diduga dia membeli aset-aset, nanti dijelaskan oleh teman-teman kemana saja 60 miliar itu," sambungnya.
Rahmady Effendi Hutahaean pun kembali menegaskan terkait uang 60 miliar tersebut.
"Jadi 60 milia ritu bukan uang saya, bukan uang saya," ungkapnya.
"Tapi adalah 60 milia ritu uang perushaaan PT Mitra Citra Argo, hasil usahanya," sambungnya.
Bahkan menurut Rahmady Effendi Hutahaean ia hanyalah orang yang terseret dari kasus tersebut.
"Ada keuntungan, ada laba mungkin, uang itulah yang kemudian oleh teman-teman ini pemegang saham ini dilaporkan penggelapan dan tidak fokus," ujarnya.
"Justru akhirnya saya diseret-seret adlam permasalahan ini," pungkasnya.(*)
Sumber: kilat
Foto: Sosok petinggi Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effend Hutahaean (TikTok/ @wahwigrafer)
