Imbas tak kunjung menemukan titik terang meski sudah delepan tahun berlalu,
Hotman Paris akhirnya turun tangan mengawal kasus pembunuhan dan pemerkosaan
kasus Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon.
Dalam acara talkshow Pagi Pagi Ambyar pada Jumat (17/5/2024), Hotman Paris
mengutarakan sejumlah kejanggalan kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina
Cirebon.
"Cuma dari 11, ada tiga orang (yang belum ditangkap). Harusnya penyidik
curiga, harusnya jangan bergantung kepada pengakuan yang delapan orang ini.
Harusnya mencari sendiri," kata Hotman Paris.
@pagipagiambyarttv 3 orang DPO kasus pembunuhan Almarhumah Vina 7 tahun lalu yang harus di cari kata @Dr. Hotman Paris SH M.Hum ♬ original sound - pagipagiambyartranstvcorp
Salah satu di antaranya kata Hotman Paris, adalah minimnya upaya pihak
kepolisian dalam mencari ketiga pelaku tersisa.
"Humas Polda Jabar sudah mempublikasikan tiga orang DPO. Desanya ada,
namanya ada, tapi ciri-cirinya general," ujar Hotman Paris.
Oleh karena itu, Hotman Paris berharap ada tindakan lanjutan yang diambil
pihak kepolisian untuk menelusuri pihak keluarga pelaku.
"Pertanyaannya pernah enggak dicek ke desanya? Pernah enggak dicek
keluarganya? Kan sudah diumumkan DPO, berarti tahu desanya. Kalau tahu
desanya, tahu orangtuanya. Kok orangtuanya enggak diperiksa sampai
sekarang?" tutur Hotman Paris.
Cuplikan unggahan video komentar Hotman Paris ihwal kejanggalan kasus Vina
Cirebon ini viral di media sosial TikTok dengan atensi sebanyak 659,8 ribu
jumlah tayangan.
Kenapa Vina Dibunuh (Kolase Ig)
"Tiga orang DPO yang perlu dicari dan diperiksa," tulis akun TikTok
@pagipagiambyarttv, dikutip pada Sabtu (18/5/2024).
Perihal itu, sejumlah warganet turut memberikan respons dan komentar yang
beragam.
"Kan kocak kalau orang tuanya gak diperiksa," tulis seorang netizen. "Bener
banget Bang Hotman," ucap netizen lain.
"Kan di tubuh korban tertinggal DNA pelaku, kenapa itu gak diperiksa DNA
siapa saja? Tahun 2016 apa alat kepolisian belum canggih?" ujar netizen yang
lainnya.
Sumber:
suara
Foto: Hotman Paris Hutapea/Net