Akademisi Cross Culture Ali Syarief menilai cara relawan menghinakan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah dengan mengajukannya sebagai Sekretaris
Jendral (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pasalnya, kata Ali, persyaratan utama untuk bisa dipilih menjadi Sekjen PBB
adalah memiliki kemampuan tinggi dalam berbahasa Inggris dan Prancis serta
mempunyai pengalaman memimpin organisasi Internasional dan sidang
Internasional, dan Jokowi tidak memenuhinya.
"Cara relawan menghinakan Jokowi adalah dengan mengajukannya sebagai Sekjen
PBB. Mereka buta syarat utama bisa dipilih menjadi sekjen: Kemampuan bahasa
Inggris dan Perancis (lebih dari Menlu Retno). Berpengalaman memimpin
organisasi internasional dan memimpin sidang-sidang. Kasian jadi canda'an,"
ucapnya, dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu (15/5).
Cara relawan menghinakan Jokowi adalah dengan mengajukannya sebagai Sekjen PBB. Mereka buta syarat utama bisa dipilih menjadi sekjen: Kemampuan bhs Inggris dan Perancis (lbh dr Menlu Retno). Berpengalaman memimpin organisasi internasional dan memimpin sidang2
— Ali Syarief - アリ・シャリーフ (@alisyarief) May 15, 2024
Kasian jd canda'an
Sebelumnya, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina
mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Sekretaris Jendral
(Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) daripada memimpin partai politik.
Pasalnya menurut Silfester, kepemimpinan Jokowi sudah diakui dunia
Internasional, sehingga sebaiknya posisi pimpinan partai politik diserahkan
kepada Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Medan Bobby
Nasution, atau Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
"Daripada memimpin partai, kami dari Solmet inginkan Pak Jokowi itu menjadi
Sekjen PBB karena kepemimpinan Pak Jokowi sudah diakui dunia dan akan
membantu Indonesia di percaturan dunia," ucapnya.
"Kalau untuk masuk dan memimpin partai lebih baik diserahkan kepada
orang-orang muda seperti Mas Gibran, Bang Bobby, atau Mas Kaesang,"
imbuhnya, dikutip dari Detik.
Sumber:
populis
Foto: