Dua catatan penting soal ide pembentukan perkumpulan mantan presiden RI atau yang disebut presidential club oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Catatan penting soal ide presidential club disampaikan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari.
Kata Qodari, ada dua hal menarik dari pembentukan presidential club mantan presiden dan presiden terpilih.
"Ini positif dan bermanfaat bagi persatuan bangsa sehingga perlu didukung dan diterapkan," kata M Qodari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 6 Mei 2024.
Pertama, Prabowo akan mendapatkan masukan dan dukungan penuh dalam membangun bangsa Indonesia kedepan.
Menurutnya, Prabowo membutuhkan masukan-masukan sekaligus dukungan politik dari para tokoh-tokoh, yang pernah jadi presiden Republik Indonesia.
"Nanti dengan forum tersebut Prabowo dapat terbantu untuk memetakan persoalan bangsa dan mendapatkan masukan serta solusi dari presiden-presiden terdahulu," kata Qodari.
Lebih lanjut, kata dia, masukan mereka secara teknokratis tentu membantu Prabowo untuk menavigasi persoalan serta melihat dan mencari peluang-peluang solusi.
"Persoalan itu diantaranya soal pengangguran, investasi, kesehatan, pendidikan hingga infrastruktur," katanya.
Catatan kedua Qodari, presidential club dapat menjadi tambahan dukungan baik secara politik di parlemen, maupun dukungan dari publik untuk Prabowo memimpin Indonesia ke depan.
“Tentunya diharapkan bisa mendapatkan tambahan dukungan politik dari para mantan presiden. Seperti dari Pak SBY di parlemen, maupun dukungan dari publik yang sangat kuat dari Pak Jokowi,” kata Qodari.
Selain itu, bonus dari komunitas itu juga bisa menjadi pembawa pesan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bagi masyarakat. Dimana kata dia, para pemimpinnya menjadi cermin keteladanan untuk tetap rukun walaupun berbeda pilihan politik. (*)
Sumber: kilat
Foto: Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari/Net