Sosok Ramon Armando yang merupakan petinggi dari perusahaan BUMN Bank Tabungan Negara atau Bank BTN memang tengah viral akhir-akhir ini.
Sosok Ramon Armando sebagai Sekretaris Bank BTN sendiri viral di sosial media usai berdebat dengan nasabah yang kehilangan uang investasinya di bank tersebut sebesar Rp7,5 miliar.
Dalam video yang viral di sosial media, terlihat sosok Ramon Armando sedang menghadapi kemarahan para nasabah Bank BTN.
Para nasabah tersebut tak terima karena uang investasi mereka sebanyak Rp7,5 miliar lenyap begitu saja hingga akhirnya menuntut pertanggung jawaban ke petinggi Bank BTN salah satunya Ramon Armando.
“Sekarang kalau salah gimana? Kita akan tanggung jawab semisal diputuskan pengadilan emang bersalah,” debat keduanya dalam salah satu video di sosial media.
Para nasabah yang menjadi korban kemudian melaporkan kasus penipuan tersebut.
Hilangnya uang investasi nasabah ini ternyata berawal dari tawaran yang dikeluarkan oleh karyawan BTN yakni Arie Sudewo dan W Salaweny.
Keduanya menawarkan keuntungan investasi hingga 10% jika mau berinvestasi di Bank BTN.
Para nasabah akhirnya menaruh uang investasi senilai total Rp7,5 miliar.
Namun ternyata kedua sosok tersebut saat ditelusuri merupakan mantan pegawai dan bukan karyawan aktif.
Dalam video yang beredar di sosial media, Ramon Armando mendapatkan kritikan tajam dari berbagai pihak.
Pasalnya, Ramon memberikan gestur yang dianggap kurang sopan dan cenderung kasar saat menghadapi para nasabah yang jadi korban investasi bodong tersebut.
Ramon terlihat selalu memasukkan tangannya di saku saat berbicara.
Kemudian dalam beberapa momen terlihat dirinya menunjuk wajah korban yang sedang marah.
"Itu yg pake keplek itu petingginya BTN? Kok risih ya lihat gesturenya.."
"Tangan masuk saku, tuding2.. Ya wajar klo org jd kasar - modelnya mekitik gitu.."
"Knp ga didudukkan, bicara yg lbh "beradab" BTN ibank BUMN kan? Bang @erickthohir - bagian anda nih," tulis akun @Jelli_cent.
Netizen lainnya pun juga setuju terkait gestur Ramon yang tidak menghargai para korban penipuan tersebut.
Mereka menilai meskipun jika nanti pihak BTN tidak salah, tetap saja harus menghadapi para nasabah dengan baik dan tanpa emosi.
"Bapak @erickthohir Gestur anak buahnya kurang enak banget di lihat, perlu di bina lagi nih," tulis @Mas_P4rjo.
"malu² in mereka nihh sumpah penasaran..tuh duit nyangkut dimana dan kebanyakan yg hilang ,,,yg gedean aja," tulis akun @doktor__fabre.
"Padahal slogan AKHLAK dicanangkan tapi model pegawainya kagak punya AKHLAK," tulis akun @Dososuko.
"Cara handling complain petinggi bank norak banget. Tangan masukin saku celana, intonasi tinggi, trus nunjuk². Level management harusnya bisa kontrol emosi. Bukanya ikut hanyut dlm emosi customer," tulis akun @threehartono.
Ramon Armando sendiri kini memiliki jabatan sebagai Corporate Secretary Bank BTN.
Sebelumnya Ramon menjabat sebagai Kepala Divisi Pemasaran dan Komunikasi Digital Bank BTN di tahun 2020.
Ramon Armando sudah memiliki berbagai pengalaman di dunia perbankan seperti menjadi sosok penting di Bank Mandiri sejak tahun 2003.
Dikutip Kilat dari laman resmi KPK E-LHKPN, Ramon Armando ternyata memiliki harta kekayaan lebih dari Rp7,5 miliar.
Angka tersebut didapat di tahun 2022 saat Ramon masih menjadi kepala Marketing di BTN.
Pria tersebut memiliki tiga bidang tanah di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.
Masing-masing tanah memiliki nilai lebih dari Rp1 miliar. Sementara itu, Ramon hanya tercatat memiliki dua buah kendaraan mobil.
Keduanya adalah Pajero tahun 2018 dan Toyota Camry tahun 2021 dengan total nilai ditaksir Rp650 juta.
Di tahun tersebut Ramon memiliki utang sebesar Rp1.830.486.486. Namun memiliki harta bergerak senilai Rp160 juta dan kas Rp10 juta.
Di tahun 2024 ini diperkirakan harta Ramon Armando meningkat dan utangnya sudah berkurang.(*)
Sumber; kilat
Foto: Ramon Armando (X/@Jelli_cent)
%20Sutiyoso.jpg)
