Ditengah kebijakan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Muhammadiyah Maumere justru membuat gebrakan luar biasa.
Universitas Muhammadiyah yang berada di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut memberikan alternatif pembayaran kuliah dengan hasil bumi.
Kebijakan itu diambil persyarikatan Muhammadiyah sebagai langkah mencerdaskan kehidupan bangsa terutama yang mengalami keterbatasan ekonomi.
"Usaha tiada batas persyarikatan Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa."
"Apalagi di daerah-daerah yang masih kekurangan akses pendidikan dan kendala ekonomi," tulis Instagram @kabarmuhammadiyah dikutip Kilat.com pada Jumat 24 Mei.
Universitas Muhammadiyah Maumere memberikan alternatif kepada mahasiswanya yang mengalami kesulitan ekonomi dengan membayar uang kuliah dengan komoditas pertanian.
Langkah tersebut diambil agar pendidikan dapat diakses semua kalangan dan tidak hanya dikuasai oleh orang-orang yang kaya.
"Dengan demikian anak petani, nelayan dan profesi apapun yang mengalami kesulitan ekonomi tetap dapat mengenyam pendidikan tinggi," ujarnya.
Selain itu, kampus yang dikategorikan sebagai Universitas Kristen Muhammadiyah tersebut juga membuka alternatif pembayaran uang kuliah lainnya.
Universitas Muhammadiyah Maumere juga membuka opsi pembayaran uang kuliah dengan cara dicicil selama enam tahun atau 72 kali cicilan tanpa bunga.
Menurut Muhammadiyah, hal tersebut menjadi angin segar ditengah isu kenaikan UKT di perguruan tinggi Indonesia.
Muhammadiyah juga menyayangkan pernyataan pemerintah yang menyebut kuliah merupakan kebutuhan tersier.
"Sedihnya pemerintah malah mengatakan kalau kuliah bagi yang mampu saja karena itu kebutuhan tersier," ujarnya.
"Namun apakah ini benar-benar adil dan inklusif untuk rakyat Indonesia, wahai Pak Menteri?," tanyanya.(*)
Sumber: kilat
Foto: Potret Universitas Muhammadiyah. (Instagram/ @kabarmuhammadiyah)