Di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, Jakarta telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai kota yang patut dihormati. Ini disebabkan oleh kemajuan yang signifikan, seperti penurunan indeks kemacetan Jakarta dari 2017 hingga 2021, sebagaimana diungkapkan oleh hasil TomTom Traffic Index yang dikutip oleh Anies.
“Bayangkan dalam waktu lima tahun kita turun dari posisi ke-4 kota termacet di dunia, sekarang kita di posisi ke-46 di dunia,” kata Anies Baswedan saat itu.
Anies menjelaskan bahwa pada tahun 2017, Jakarta menduduki peringkat ke-4 sebagai kota paling macet di dunia. Namun, pada tahun 2018, posisi Jakarta turun menjadi peringkat ke-7, dan kemudian turun lagi ke peringkat 10 pada tahun 2019.
“Kami tidak suka di dalam 10 besar, kami ingin keluar,” ujarnya.
Terdapat penurunan yang cukup mencolok pada tahun 2020 dan 2021, di mana Jakarta turun menjadi peringkat ke-31 sebagai kota paling macet pada tahun 2020, dan turun lagi menjadi peringkat 46 pada tahun berikutnya.
Namun sebaliknya, di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, pada tahun 2022, peringkat indeks kemacetan di Jakarta meningkat menjadi posisi 29 dari total 389 kota di 56 negara di seluruh dunia.
Pada tahun 2021, Jakarta menduduki peringkat 46. Heru Budi menyatakan komitmennya untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta dengan mengatakan, “Kami akan menyelesaikan masalah kemacetan.”
Selama masa kepemimpinan Anies Baswedan, kemajuan Jakarta tidak hanya terlihat dalam penanganan kemacetan, tetapi juga dalam pembangunan taman yang mendapat apresiasi dari masyarakat. Selama masa jabatannya, Anies telah membangun dan merevitalisasi 420 taman.
“Di sisi lain, kita menciptakan lebih banyak ruang terbuka hijau di seluruh kota. Dalam 4 tahun terakhir tidak kurang dari 420 taman diaktifkan kembali, direnovasi bahkan dibangun yang baru,” kata Anies.
Juga diungkapkan oleh mantan Rektor Universitas Paramadina, pembangunan sejumlah taman di Jakarta merupakan bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim.
Anies Baswedan menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur Jakarta pada tanggal 16 Oktober 2022. Ia kemudian digantikan oleh Penjabat Gubernur, Heru Budi, yang ditunjuk langsung oleh Presiden Jokowi.
Sumber: abwnews
Foto: