Kasus Pencurian Klinik Athena di Padang Milik dr Richard Lee Dituding Settingan? Pelaku Mengaku Hanya Konten -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kasus Pencurian Klinik Athena di Padang Milik dr Richard Lee Dituding Settingan? Pelaku Mengaku Hanya Konten

Jumat, 03 Mei 2024 | Mei 03, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-03T06:46:34Z

Belum lama ini ramai sorotan publik terkait kasus pencurian di salah satu klinik Athena milik dr Richard Lee di Padang, Sumatera Barat.

Namun, banyak pihak yang menduga bahwa aksi pencurian tersebut diklaim hanya settingan belaka.

Diketahui, pelaku pencurian tersebut bernama Kendi yang diduga karyawan klinik milik dr Richard Lee di Padang.

Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Andriansyah Putra mengonfirmasi kasus yang dilansir Kilat.com dari akun Instagram @potretpalembang, Kamis 2 Mei 2024.

"Dari hasil interogasi kami kepada pelaku ternyata ia mengakui bahwa aksi pencurian di klinik itu hanya untuk konten,” jelas Kompol Dedy.

Pelaku mengungkapkan bahwa aksi tersebut direncanakan atas perintah dari seorang yang bernama dr Fifi.

Di mana, dr Fifi tersebut merupakan rekan yang bekerja sama dengan dr Richard Lee di klinik miliknya.

"Kendi buka suara bahwa dia disuruh dr. Fifi yang kerja dengan dr Richard Lee,” katanya.

Kompol Dedy menjelaskan bahwa insiden pencurian terjadi sebelum pembukaan resmi Klinik Athena Padang.

Kemudian, tidak lama setelah itu viral di media sosial karena pengumuman dari dr. Richard Lee terkait insiden tersebut.

Dokter sekaligus konten kreator ini mengumumkan bagi siapa yang menemukan pelaku akan diberikan uang tunai sebesar Rp10 juta.

“Bisa jadi ini untuk upaya promosi. Karena akan mau launching," jelas Kasat Reskrim Polresta Padang.

Kasus ini terkuak berawal dari pihak kepolisian melalui Tim Klewang Satreskrim Polresta Padang yang mendapat laporan adanya insiden pencurian tersebut.

Tim Klewang sontak bergegas menindaklanjuti kasus tersebut dengan mendatangi klinik milik dr Richard Lee ini.

Namun, setibanya tim di klinik yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) ini telah tutup.

Alhasil, tim menghubungi nomor kontak yang tertera di klinik dan berbicara dengan seorang manajer terkait kasus tersebut.

Namun, pihak manajer menyatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan damai dengan pelaku.

Saat diminta informasi lebih lanjut, manajer tersebut justru menolak untuk memberikan nama pelaku.

Reaksi manajer yang terkesan enggan untuk memberikan informasi lebih detail ini menimbulkan kecurigaan pada tim penyelidik.

“Tim kemudian menaruh curiga, apalagi saat GM bilang pelaku mau berdamai karena melihat video viral padahal video itu baru diupload 10 menit lalu,” jelasnya. (*)

Sumber: kilat
Foto: dr Richard Lee (instagram.com/dr.richard_lee)
×
Berita Terbaru Update
close