Hal mengenaskan terjadi kepada puluhan mahasiswa katolik Universitas Pamulang.
Para mahasiswa tersebut dianiaya dengan Senjata tajam (Sajam) oleh kawanan warga saat sedang menjalankan Ibadah doa Rosario.
Diketahui, mahasiswa tersebut melakukan Ibadah di perumahan kawasan Jalan Ampera, Setu, Tangerang Selatan, Banten.
Tindakan penganiayaan ini diduga atas dasar provokasi oleh Ketua RT wilayah setempat yakni Diding.
Saksi berinisial L dan rekannya yang berasal dari Bali mengonfirmasi kejadian yang dilansir Kilat.com dari akun X @Heraloebss.
Berawal dari para mahasiswa yang hendak melakukan ibadah doa Rosario di kos tempat mereka tinggal.
Namun, ketika sedang melakukan ibadah, Ketua RT Diding melontarkan kata-kata yang kurang pantas.
Dikarenakan, kehadiran mahasiswa Katolik Universita Pamulang ini yangs edang berdoa ini dianggap kurang pantas oleh Diding.
“Saat itu bapak RT ngomong ‘keluar lu anjing’, lu gak hargain gua jadi RT di sini,” terang saksi L.
“Dah gua bilangin, kagak boleh ibadah di sini. Kalau lu mau ibadah ke Gereja sana,” lanjutnya.
Diding membandingkan dirinya yang beribadah di tempat yang telah tersedia di kawasan setempat.
Dalam hal ini, Diding merasa tidak dihargai oleh para mahasiswa yang menggelar ibadah di salah satu pemukiman Tangerang Selatan.
“Gua aja yang Islam ibadah di Masjid. Kalian berani-beraninya tidak menghargai saya sebagai Ketua RT di sini bangsat,” pungkas rekan saksi.
Saat memberikan keterangan, salah satu saksi yang berasal dari Bali ini sambil menyeka luka akibat tindakan anarki komplotan ketua RT.
Dikarenakan, saksi tersebut sempat terkena sabetan sajam yang digunakan komplotan warga sekitar.
Diketahui, Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi juga turut mengonfirmasi kasus penganiayaan tersebut.
"Tadi malam mahasiswa Katolik Universitas Pamulang berkumpul di Sebuah rumah di Victor Serpong dan berdoa Rosario,” terangnya.
“Tapi mereka digeruduk pak RT dan warga yang membawa sajam untuk membubarkan,” lanjutnya.
“Mahasiswa yang sedang berdoa ini juga dipukuli. Beruntung tidak Ada korban jiwa,” imbuhnya.
Saat Ini, pihak kepolisian masih dalam tahap penyelidikan terkait kasus yang menimpa para mahasiswa tersebut.
"Terkait perkara dugaan tindak pidana sedang kami tindak lanjuti dan saat ini dalam proses penyelidikan," terang AKP Alvino.
AKP Alvino juga menjelaskan terkait para pelaku yang menggunakan sajam ini masih dalam tahap proses lebih lanjut. (*)
Sumber: kilat
Foto: Kasus penyerangan saat beribadah pada sekelompok mahasiswa. (Twitter/ @heraloebss)