Muncul ke Publik, Iptu Rudiana Ayah Eki Kekasih Vina Cirebon: Saya Tidak Diam, Terus Berupaya Tangkap Pelaku -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Muncul ke Publik, Iptu Rudiana Ayah Eki Kekasih Vina Cirebon: Saya Tidak Diam, Terus Berupaya Tangkap Pelaku

Jumat, 17 Mei 2024 | Mei 17, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-18T01:42:31Z

Fakta baru terungkap di balik kasus pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan geng motor terhadap Vina Dewi Arsita (16) di Cirebon, Jawa Barat. Muhammad Risky Rudiana alias Eki (16), kekasih Vina yang turut dibunuh oleh pelaku ternyata merupakan anak dari Kapolsek Kesambi Polresta Cirebon, Iptu Rudiana.

Lewat video yang diunggah di akun Instagram @rudianabison, Iptu Rudiana mengaku selama ini terus berupaya untuk menangkap para pelaku

"Eki adalah anak kandung kami yang mana menjadi korban daripada kelompok-kelompok yang kejam. Saya tidak diam, saya terus berupaya dan bekerjasama Reskrim, terbukti beberapa kami amankan dan sisanya sedang kami perjuangkan untuk dilakukan pengungkapan," kata Iptu Rudiana dikutip Suara.com, Jumat (17/5/2024).

Iptu Rudiana juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak berasumsi hingga menambah rasa sakit yang selama ini dirasakan keluarga korban.

"Sekali lagi saya mohon kepada seluruh warga negara Indonesia agar jangan berasumsi atau statement-statement yang akan mungkin lebih membuat kami sakit. Kami cukup yang mengalami selama delapan tahun saya berupaya untuk sabar dan saya mohon agar seluruh Indonesia bisa mendoakan anak saya supaya tenang dan juga bisa mendoakan para pelakunya bisa segera terungkap," ucapnya.

Buru Tiga Pelaku Lain

Polda Jawa Barat sebelumnya memastikan akan mendalami alasan delapan terpidana kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina di Cirebon mencabut keterangan dalam berita acara pemeriksaan atau BAP terkait adanya tiga pelaku lain.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Barat Kombes Surawan mengatakan pihaknya juga akan tetap menburu ketiga orang terduga pelaku yang sempat disebut oleh kedelapan terpidana.

"Kita akan tetap dalami itu," kata Surawan kepada wartawan, Jumat (17/5/2024).

Surawan menuturkan bahwa keterangan terkait masih adanya tiga pelaku yang buron atau DPO ini sebelumnya disampaikan ke delapan pelaku saat diperiksa di Polresta Cirebon. Namun keterangan tersebut kemudian dicabut oleh para pelaku saat perkara ini diambil alih Polda Jawa Barat.

"Jadi berbeda keterangan mereka pada saat mereka kita BAP di Polresta Cirebon, itu mereka masih kooperatif," ungkap Surawan.

Tak hanya saat diperiksa di Polda Jawa Barat, Surawan menyebut keterangan delapan terpidana ini terkait adanya tiga pelaku lainnya juga dicabut saat di persidangan.

"Pada saat dilakukan pemeriksaan ulang di Polda Jabar itu mereka mencabut semua keterangannya. Termasuk pada saat persidangan mereka juga mencabut keterangannya," katanya.

Kisah Difilmkan

Sebagaimana diketahui kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina Dewi Arsita dan kekasihnya, Muhammad Risky Rudiana alias Eki ini kembali mencuat usai film “Vina: Sebelum 7 Hari” dirilis.

Keluarga Vina kemudian mendatangi tim hukum pengacara Hotman Paris Hutapea karena merasa belum puas lantaran masih ada pelaku yang bebas dari jerat hukum.

Hotman lantas mendesak agar pejabat di Desa Banjarwangunan, Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat berperan aktif dalam menemukan tiga pelaku utama pembunuhan terhadap Vina Eki.

Vina dan Eki dibunuh oleh gerombolan geng motor pada 2016 silam. Namun, sejak 8 tahun berlalu, tiga pelaku pembunuhan Vina belum juga tertangkap. Sementara delapan pelaku lainnya sudah ditetapkan menjadi tersangka, dan sudah menjalani hukuman penjara.

Adapun tiga pelaku yang saat ini belum tertangkap, yakni bernama Pegi alias Perong, Andi, dan Dani.

"Ada tiga orang yang diduga sebagai pelaku penganiayan menimbulkan meninggalnya Vina, dan dugaan pemerkosaan, katanya berasal dari desa kalian, yaitu Pegi alias Perong, Andi, dan Dani," kata Hotman kepada awak Media di salah satu mal Jakarta Barat, Kamis (16/5/2024).

Di sisi lain Hotman juga menyebut polisi tidak serius dalam penanganan kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Vina dan Eki.

"Jadi dari awal ini sudah ada kurang seriusan penanganannya," kata Hotman di sebuah mal di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (16/5/2024).

Menurut Hotman, dirinya juga sanksi dengan perubahan BAP terhadap kasus Vina. Pasalnya pada pemeriksaan pertama, hampir seluruh yang pelaku yang tertangkap menyebut jika gerombolan mereka berjumlah 11 orang.

Artinya, masih ada tiga pelaku lagi yang masih dalam buruan polisi alias masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Namun dalam berkas yang dilimpahkan ke kejaksaan, tidak ada nama ketiga orang tersebut.

Hotman menduga ada oknum dari polisi yang mengubah isi BAP kedelapan tersangka. Dugaan tersebut, kata Hotman, karena hampir mustahil secara bersamaan mengarang sebuah cerita disaat yang bersamaan.

"Kemudian berubah saat berkas dilimpahkan ke kejaksaan, mereka merubah BAP nya. Nah itu dari segi logika manusia normal pun enggak mungkin 8 orang itu mengarang cerita bersamaan di awal pada saat ditangkap ya," terang Hotman.

Sumber: suara
Foto: Iptu Rudiana/Net
×
Berita Terbaru Update
close