Sedang geger kasus Lettu Laut (K) Eko Damara (31), perwira TNI AL asal Sumatera Utara yang tewas akibat bunuh diri diduga akibat terlilit utang.
Lettu Eko Damara diduga terlilit utang akibat bermain judi online hingga mencapai Rp819 juta.
Salah satu akun di X (Twitter) dengan nama @anonjawa mempertanyakan sebuah kutipan berita tentang kematian Lettu Eko Damara yang disebut akibat bunuh diri tersebut.
"??," tulis akun @anonjawa di X ada 21 Mei 2024 sambil mengunggah tangkap layar kutipan dari pemberitaan tentang kematian Lettu Eko Damara.
Dalam postingan tersebut, akun @anonjawa menunjukkan bagian berita yang menjelaskan tentang pihak keluarga yang disebut curiga dengan kematian Eko.
Keluarga mengaku membuka kain kafan dan melihat kondisi korban memiliki luka lebam dan sundutan rokok di bagian punggung.
Sementara itu disebutkan dalam tangkapan layar berita tersebut, Korps Marinir mengungkap kalau Eko bunuh diri menggunakan senjata laras panjang jenis SS2-VI.
Para netizen kemudian mempertanyakan bagaimana Lettu Eko Damara bisa menembakkan senjata SS2-VI ke kepalanya sendiri.
Pasalnya, senjata laras panjang tersebut memiliki desain yang cukup sulit untuk dipegang dan diarahkan ke diri sendiri.
"Agak effort ya narik pelatuknya buat nembak kepala sendiri," tulis akun @anno_name.
"Gimana ceritanya luka lebam sekujur tubuh + sundutan rokok di punggung menghasilkan kesimpulan bunuh diri nembak kepala pake laras panjang di bagian belakang kepala??????" tulis akun @BismillahSugih.
"Ditemukan bundir dengan luka tembak di belakang kepala, diduga menggunakan senjata laras panjang," tulis akun @hizanrakfa menegaskan bagian tersebut.
"Diluar kebiasaan orang bundir pake laras panjang, bahkan di film hollywood aja sangat jarang, aneh," tulis akun @fr_rudin.
Dilaporkan sebelumnya, Lettu Eko Damara ditemukan tewas akibat bunuh diri menggunakan senapan laras panjang.
Dikutip Kilat dari Antara, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Endi Supardi menjelaskan kalau pihaknya memang berusaha untuk menjaga nama baik keluarga korban.
Pasalnya disebutkan korban mencabut nyawanya sendiri akibat terlilit utang judi online.
Endi bahkan memerintahkan para marinir untuk mengantarkan jenazah ke rumah duka hingga ke liang lahat secara layak.
"Kami perintahkan Danyon kesehatan, Komandan Resimen dalam hal ini Kolonel Yuyun kami perintahkan ke Medan untuk mengikuti proses pemakaman sebagai mana seorang prajurit dimakamkan. Kemudian untuk menjaga nama baik keluarga juga di sana, supaya keluarga terhormat di depan tetangganya," kata Endi.
Endi mengaku ingin menjaga nama baik keluarga Lettu Eko karena korban merupakan bagian dari TNI AL.
Bahkan pihaknya juga mempersilahkan jika pihak keluarga ingin melakukan otopsi terhadap Lettu Eko.
"Kami juga persilahkan jika keluarga mau otopsi," kata Endi.
Endi sendiri menyayangkan keputusan keluarga korban yang malah memilih untuk berbicara ke media massa tentang isu-isu tersebut.
Beberapa isu yang menyebabkan kontroversi adalah luka-luka janggal di tubuh Eko dan lokasi jasad korban saat ditemukan.
Endi mengungkapkan kalau pihak Korps Marinir tidak pernah sedikitpun menyebut kalau TKP berada di kamar mandi.
"Kami dari Korps Marinir tidak pernah mengatakan TKP di kamar mandi. Kami kejar dari siapa tapi beliau tidak mau menyampaikan. Hanya menyampaikan dari orang yang bisa dipercaya, artinya tidak terbuka," tegasnya.
Pihak RSUD Papua yang memandikan jenazah Eko menyebut kalau tidak ada luka-luka yang diungkapkan keluarga korban saat prosesi pemandian.
Eko ditegaskan bunuh diri di ruang kesehatan pos komando taktis di Papua Pegunungan menggunakan senjata laras panjang.
Lettu Eko Damara disebut selama ini aktif berjudi online hingga menyebabkan dirinya berhutang ratusan juta Rupiah. (*)
Sumber: kilat
Foto: Kematian Lettu Eko Damara jadi sorotan. (Youtube/Kompas TV dan Pindad)
