Penyebab Saka Tatal Ditangkap Polisi di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Berawal Ingin Datangi Sang Paman -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Penyebab Saka Tatal Ditangkap Polisi di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Berawal Ingin Datangi Sang Paman

Senin, 20 Mei 2024 | Mei 20, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-20T11:30:23Z

Kasus pembunuhan Vina Cirebon dan kekasihnya, Eki saat ini masih terus bergulir.

Publik baru-baru ini menyoroti sejumlah fakta mengejutkan dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Salah satunya yakni soal mantan terpidana Saka Tatal yang kini telah usai menjalani hukuman penjara dalam kasus pemubuhan Vina Cirebon.

Saka Tatal diketahui merupakan korban salah tangkap dalam peristiwa pembunuhan tersebut.

Sementara itu Kuasa hukum Saka Tatal, Titin Prialianti membeberkan kronologi kliennya yang menjadi korban salah tangkap polisi.

Hal ini berawal dari kecurigaan ayah Eki, Iptu Rudiana yang mencurigai anaknya bukan terlibat kecelakaan tunggal, melainkan pembunuhan.

"Kalo penangkapannya sendiri kan karena orang tua salah satu korban yang dilapori kecelakaan tunggal ternyata setelah melihat kondisi motor merasa...jadi di persidangan itu kenapa dia berpikir saksi itu orang tuanya bukan korban kecelakaan tapi korban pembunuhan," kata Titin seperti dikutip Kilat.com dari kanal YouTube TvOne Senin, 20 Mei 2024.

Iptu Rudiana yang merupakan ayah mendiang Eki, adalah salah satu saksi di persidangan dalam pembunuhan tersebut.

Iptu Rudiana meyakini anaknya menjadi korban pembunuhan lantaran Eki pernah terlibat konflik dengan temannya.

"Karena saya yang nanya kenapa Bapak, saksi beranggapan itu bukan kecelakaan? 'Karena satu bulan sebelumnya saya anak saya berkonflik dengan temannya' bahasanya itu," ungkapnya.

Rudiana kata Titin, lantas melakukan penelusuruan di sekitar TKP untuk mencari bukti bahwa anaknya bukan mengalami kecelakaan tunggal.

"Karena kecurigaan itu lah dan naluri dia sebagai seorang polisi dia setelah melihat motor itu dia menelusuri daerah yang dilalui anaknya," ujarnya.

Rudiana lantas bertemu dengan dua orang bernama Aep dan Dede yang kemudian menjadi informan sang Kapolsek Cirebon Kota.

"500 meter dari situ dia (Rudiana red.) ketemu dengan orang yang bukan warga situ Aep dan Dede itu dan menanyakan 'apakah pernah melihat motor ini kejar-kejaran' intinya kalimatnya seperti itu," ucapnya.

"Kemudian Aep dan Dede itu diberi nomor handphone-nya apabila melihat orang yang melihat mengejar motor anak saya silahkan menghubungi, itu jam 14.00," lanjutnya.

Tiga jam kemudian, Aep dan Dede menghubungi sang Kapolsek terkait keberadaan komplotan anggota geng motor tersebut.

Rudiana lantas membawa sejumlah anggotanya untuk melakukan penangkapan.

"Jam 17.00 Aep dan Dede sudah menghubungi orang tua korban laki-laki (Rudiana red.), diinformasikan kalo yang mengejar motor anak bapak sudah berkumpul di depan SMP 11, kemudian juga terungkap di persidangan dapat informasi itu orang tua yang bersangkutan membawa anggotanya dan menangkap anak-anak yang sedang berkumpul di situ," terang Titin.

Namun Naas, Saka yang saat itu usai membeli bensin dan hendak mengembalikan motor kepada sang paman, turut tertangkap dalam penggerebekan tersebut.

"Termasuk Saka yang saat itu membeli bensin karena anak-anak itu sedang berkumpul dan ada polisi di situ yang akan melakukan penangkapan dia (Saka) malah mendekati, karena ada pamannya yang di situ, maksudnya mau menyerahkan motor karena sudah disuruh membeli bensin, ikut juga ditangkap karena kecurigaan dia sebagai polisi," katanya.

"Di persidangan juga ditanyakan oleh hakim apakah membawa surat penangkapan? Tidak membawa surat penangkapan hanya komunikasi lisan, jawaban saksi di persidangan seperti itu," tuturnya.(*)

Sumber: kilat
Foto: Kolase Vina Cirebon (kiri) dan kuasa hukum Saka Tatal, Titin Prialianti (kanan) (Kolase Facebook Vina Dewi Arsita dan YouTube tvOne News)
×
Berita Terbaru Update
close