Presidential club sebagai wacana Presiden terpilih Prabowo Subianto bisa terwujud jika seluruh mantan presiden yang tergabung di dalamnya memiliki sikap dewasa dalam berpikir dan mengelola ego.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam tentang rencana pembentukan presidential club.
"Persoalan apakah lembaga tersebut bisa bekerja efektif atau tidak, akan bergantung pada kedewasaan masing-masing mantan presiden, dalam mengelola ego dalam pola relasi konflik politik personal yang sebenarnya tidak produktif," kata Khoirul Umam dalam keterangannya, Minggu (5/5).
Menurutnya, sebagai sebuah lembaga, jika Prabowo selaku presiden terpilih berkehendak, maka lembaga presidential club bisa terwujud. Sejauh ini, presiden terpilih Prabowo tidak memiliki garis konflik dengan siapapun.
Dia memandang, Prabowo memiliki hubungan baik dengan Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Joko Widodo (Jokowi).
Di sisi lain, Presiden ke-5 RI Megawati yang memiliki garis konflik lebih banyak, mulai dari komunikasi yang belum terbuka dengan Presiden SBY, dan juga Presiden Jokowi sebagai imbas dinamika politik sebelumnya dapat cair karena Prabowo.
Oleh sebab itu, jika presidential club ingin terwujud, maka seluruh mantan presiden mampu menyingkirkan egonya.
"Demi kepentingan bangsa, seharusnya para mantan presiden bisa menyingkirkan ego dan kepentingan politik pribadi masing-masing," tutupnya.
Sumber: rmol
Foto: Presiden terpilih Prabowo Subianto/Ist