Pasca Jampidsus dikuntit anggota Densus 88, Kejagung dan Polri mendadak salaman di Istana Negara.
Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi aksi salaman antara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin.
Rocky Gerung menduga bahwa hal ini usaha untuk menutup spekulasi publik terkait sosok Purnawirawan Jenderal Bintang 4 berinisial B.
Pasalnya insiden pengintaian Jampidsus ini diduga merupakan perintah sosok Jenderal berinisial B tersebut.
Hal ini pertama kali diungkap oleh mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu.
Said Didu mengungkap peran Purnawirawan Jenderal inisial B tersebut dalam kasus korupsi PT timah yang tengah ditangani Kejagung.
“Publik paham siapa inisial ‘B’ tersebut. Sudah lama ybs ‘atur’ bisnis timah dan nikel,” tulisnya
Selaras dengan Said Didu, Rocky Gerung menyinggung sosok besar tersebut melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official yang dikutip Kilat.com pada Selasa, 28 Mei 2024.
Ia menilai motif salaman dadakan Kapolri dan Jaksa Agung hanya untuk menutup rasa penasaraan publik terhadap keterikatan Jenderal inisial B dengan korupsi PT Timah.
"Kalau seolah-olah case closed, gak ada lagi pertanyaan siapa itu Jenderal B," ujarnya.
Pengamat politik itu menambahkan bahwa kedua institusi tersebut pada kenyataannya memiliki konflik.
Namun di sisi lain, keduanya harus berusaha menutupi demi kepentingan masing-masing.
“Tokoh ini sama-sama punya masalah tapi punya kepentingan untuk saling menutupi," imbuhnya.
Sebelumnya Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah dikabarkan dikuntit oleh tiga anggota Densus 88.
Insiden ini terjadi Febrie saat sedang makan malam di restoran di bilangan Cipete, Jakarta Selatan.
Namun, akhirnya oknum tersebut berhasil dibekuk Polisi Militer tengah melakukan pengawalan.
Anggota Densus 88 yang merekam aktivitas Jampidsus tersebut bernama Bripda Iqbal Mustofa. (*)
Sumber: kilat
Foto: Pengamat politik Rocky Gerung yang soroti penguntitan Jampidsus oleh Densus 88 (Instagram/@rockygerungofficial_)