Kasus pembunuhan Vina Cirebon oleh komplotan geng motor hingga kini masih menyisakan sejumlah misteri.
Bahkan, kasus pembunuhan Vina Cirebon telah menyita perhatian banyak pihak, salah satunya Kompolnas.
Baru-baru ini Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto menyebut kasus pembunuhan Vina Cirebon akan mengalami nasib serupa dengan peristiwa Subang beberapa waktu lalu.
Awalnya, Benny menyoroti lambatnya kasus Vina yang hingga kini belum menemui titik terang.
Benny membeberkan sejumlah penyebab lambatnya kasus Vina yang saat ini masih belum usai.
"Pertama bagaimana olah TKP tersebut, kemudian bagaimana pendalaman penanganan ketika di awal," kata Benny seperti dikutip Kilat.com dari kanal YouTube KompasTV Minggu, 19 Mei 2024.
Dirinya menilai, pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jabar harus bekerja keras untuk bisa mengungkap kasus tersebut.
Sementara itu Kompolnas kata Benny, akan terus memantau dengan ketat untuk mengungkap kasus tersebut.
"Kondisi di mana sudah ditangani sekian pejabat berestafet, oleh sebab itu kerja keras harus dilakukan kami sudah berkomunikasi kalo kami ngawal terus dan optimis, ada saatnya kasus ini akan terungkap," ujarnya.
"Dengan kasus ini saya yakin dengan ditangani oleh Direskrimum Surawan beliau sudah mengungkapkan kasus ini yang tadinya berlarut-larut, kami optimis kasus ini akan terungkap," terangnya.
Benny juga mengatakan tantangan yang dihadapi oleh Polda Jabar cukup berat lantaran kasus ini telah tertunda hingga delapan tahun.
"Karena bagaimana pun ketika delapan orang itu maju ke pengadilan, di pengadilan kan diuji dan biasanya berkembang, nah ini apakah sudah ditindaklanjuti, nah ini Pak Surawan terima warisan ini," ucapnya.
Dirinya lantas menyebut kasus Vina akan mengalami hal yang sama dengan pengungkapan peristiwa Subang di mana pada saat itu adanya saksi yang direkayasa.
Polda Jabar kata Benny, juga harus melakukan evaluasi ulang untuk bisa mengungkapkan kasus tersebut.
Untuk itu, Benny meminta publik agar memberikan kesempatan kepada Polda Jabar untuk mengungkapkan kasus tersebut.
"Olah TKP awal itu sangat menentukan, bagaimana yang terjadi kasus Subang, terungkap di persidangan kalo kita ikuti ada obstruction of justice, ada saksi yang direkayasa oleh pihak tertentu dan sebagainya itu terungkap di pengadilan," katanya.
"Tidak tertutup kemungkinan kasus ini terjadi di hal yang sama, oleh sebab itu mari sama-sama kita berikan kesempatan karena sekarang serius untuk secara optimal dilakukan evaluasi kembali penyidikan yang dulu dilakukan," tuturnya.(*)
Sumber: kilat
Foto: Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto saat memberikan keterangan (PMJ News)
