Keluarga besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) kini alami luka mendalam atas meninggalnya Maya Dwi Ramadhani (21).
Maya Dwi Ramadhani merupakan seorang mahasiswi UINSA Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSA dikabarkan telah meninggal dunia dalam insiden kecelakaan ketika sedang mengejar pelaku jambret.
Dengan hal yang tidak terduga, Maya Dwi Ramadhani justru kehilangan kendali saat mengejar pelaku yang membuatnya tertabrak oleh sebuah mobil.
Kabar meninggalnya Maya Dwi Ramadhani dalam kecelakaan dibenarkan oleh Kanitreskrim Polsek Bubutan Iptu Vian Wijaya.
Iptu Vian membenarkan bahwa Maya mengalami kecelakaan saat mengejar pelaku di Jalan Semarang pada Kamis, 23 Mei 2024.
Saat itu, Maya mengejar pelaku tersebut lantaran dirinya telah dijambret di Jalan Arjuna oleh pria tak dikenal.
“Kejadian sebenarnya, korban dijambret di Jalan Arjuno saat itu, kemudian mengejar pelaku hingga terlibat kecelakaan,” ucapnya yang dilansir Kilat.com dari akun X @Gun91517789, Sabtu 25 Mei 2024.
Vian (20) sosok teman korban juga membenarkan kejadian. Ia menuturkan bahwa kejadian bermula ketika temannya saat itu tengah melakukan pembelian dengan sistem Cash On Delivery (COD).
Ia membeli sebuah barang berupa bahan yang niatnya hendak disedekahkan pada Jumat, 25 Mei 2024.
Setelah selesai melakukan transaksi, Maya bergegas menuju kediamannya yang beralamat di Dupak, Surabaya.
“Sekitar pukul 23.00 dia pulang itu tiba-tiba dijambret,” terang teman korban.
Saat menuju arah pulang, tiba-tiba Maya dijambret oleh pria tak dikenal di Jalan Arjuna.
Maya yang terkejut dengan aksi kebengisan tersebut sontak mengejar sosok pelaku dengan sepeda motor yang dikendarainya.
Namun, Maya justru kewalahan saat mengendarai sepeda motor dengan laju kecepatan tinggi di Jalan Semarang.
Hal ini yang membuatnya terjatuh karena kehilangan kendali saat mengejar pelaku.
"Mungkin karena Maya kaget dia oleng jatuh karena posisi (motor) dempetan antara si jambret dan Maya," terangnya.
Usai terjatuh, dirinya sontak tertabrak oleh sebuah mobil dari arah berlawan yang membuat kondisinya mengkhawatirkan.
“Saat terjatuh, tubuh korban terpental ke kanan atau jalur lawan. Posisi kepala lalu dilindas ban mobil,” imbuhnya.
Mengetahui insiden tersebut, beberapa warga sekitar bergegas membawa korban ke rumah sakit terdekat.
“Korban dievakuasi menggunakan ambulans ke RSUD dr Soetomo,” lanjut teman korban.
"Setelah di RSUD dr Soetomo masih kesakitan. Maya wafat sekitar pukul 01.30 atau 02.00," tutupnya. (*)
Sumber: kilat
Foto: Maya Dwi Ramadhani (instagram.com/fdk_uinsa)
