Tank Israel dilaporkan menembak pasukan sendiri di Jabalia, Jalur Gaza utara, pada Rabu (15/5/2024). Insiden ini menyebabkan lima tentara Zionis tewas.
Pihak IDF menyebut peristiwa itu sebagai 'friendly fire', demikian dikutip dari Times of Israel, Kamis (16/5/2024).
Menurut penyelidikan awal IDF, tank yang beroperasi bersama pasukan terjun payung menembakkan dua peluru ke gedung tempat mereka berkumpul pada Rabu malam sekitar pukul 19.00.
Sebelum itu, pasukan tank telah tiba di kawasan tersebut pada pagi hari. Beberapa jam kemudian, pasukan terjun payung mencapai kawasan gedung di Jabalia dan mendirikan pos.
Pada sore harinya, sekelompok pasukan terjun payung lain menuju area itu dan memberi tahu dua tank di sana bahwa mereka memasuki gedung.
Pasukan tank kemudian mengidentifikasi laras senapan dari salah satu jendela gedung dan yakin itu adalah pasukan musuh, sehingga mereka menembakkan dua peluru.
Tembakan itu menyebabkan lima tentara Israel tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka. Mereka yang tewas yakni Roy Beit Yaakov, Gilad Arye Boim, Daniel Chemu, Ilan Cohen, dan Betzalel David Shashuah. Semua personel bertugas di Batalyon 202 Brigade Pasukan Terjun Payung, dan merupakan bagian dari kompi ultra-Ortodoks.
Kematian mereka menambah jumlah korban tentara Israel yang tewas di Gaza menjadi 278 orang.
Tembakan tank Israel ke tentara sendiri terjadi di tengah agresi pasukan Zionis di Gaza. Selama agresi, pasukan Israel menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti fasilitas medis, kamp pengungsian, hingga tempat ibadah.
Invasi militer Israel ini tekah menyebabkan lebih dari 35.000 orang di Palestina meninggal, mayoritas anak dan perempuan.
Sumber: inilah
Foto: Ilustrasi tank Israel menembak tentaranya sendiri/Net