Tercium Kekhawatiran Luhut Tidak Bisa Mengendalikan Kabinet Prabowo -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tercium Kekhawatiran Luhut Tidak Bisa Mengendalikan Kabinet Prabowo

Selasa, 07 Mei 2024 | Mei 07, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-07T02:10:49Z

Pengamat politik Rocky Gerung merasa samar-samar tercium kekhawatiran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tidak bisa mengendalikan kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto melalui sarannya agar tidak membawa orang toxic ke pemerintahan.

Pasalnya menurut Rocky Gerung, saran Luhut kepada Prabowo Subianto untuk tidak membawa orang toxic ke pemerintahan tertuju kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang jika masuk kabinet tidak bisa dikendalikannya, terlebih juga merupakan proksi dari capres nomor urut satu Anies Baswedan.

"Tetapi samar-samar yaitu khawatiran Pak Luhut bahwa dia tidak bisa mengendalikan kabinet Pak Prabowo kalau di dalamnya ada orang yang tidak bisa dia kendalikan yaitu Muhaimin tu Cak Imin tuh, itu intinya," ungkapnya.

"Apalagi tetap akan dilihat bahwa Cak Imin kalau masuk kabinet itu sebetulnya proksinya Anies juga di situ tuh, itu bahaya tuh," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (6/5). 

Diketahui sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi pesan kepada Prabowo Subianto untuk tidak membawa orang toxic atau beracun masuk ke dalam pemerintahan.

"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita," ucapnya dalam acara Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth" di Jakarta, Jumat (3/5), dikutip dari CNN Indonesia.

Ia mengaku sudah mendapat pelajaran selama menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi, dirinya menjelaskan masalah pemerintah adalah regulasi yang betentangan dengan kepentingan nasional, dan sekarang banyak yang harus dibenahi.

Luhut mengatakan solusi untuk permasalahan tersebut adalah digitalisasi, karena akan meningkatkan efisiensi dan transparansi aturan, sehingga dirinya mendorong digitalisasi sistem pemerintahan Indonesia yang terintegrasi.

"Saya bilang ke Presiden, 'Pak, kalau Bapak tidak berani mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ini (digitalisasi sistem pemerintah yang terintegrasi), kita tidak akan maju. Jadi, kita harus mengganti orang-orang yang tidak setuju dengan ide ini," katanya.

Lebih lanjut, ia pun berpesan kepada Prabowo agar lebih selektif dalam memilih orang untuk menjadi bagian dari kabinet, sehingga tidak menimbulkan konsekuensi menghambat kemajuan Indonesia.

Sumber: populis
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan/Net
×
Berita Terbaru Update
close