Pemerintah Turki secara resmi menangguhkan seluruh perdagangannya dengan Israel pada Kamis (2/5) Waktu setempat. Penangguhan tersebut akan berlaku sampai Tel Aviv terus mengizinkan bantuan masuk ke Gaza tanpa hambatan di sepanjang konfliknya dengan Hamas.
Pengumuman itu datang satu bulan setelah Turki mengatakan akan membatasi perdagangan dengan Israel sebagai respons atas gempuran Israel ke Gaza, Palestina.
"Ekspor dan impor ke dan dari Israel telah dihentikan, mencakup semua produk," kata Kementerian Perdagangan Turki dalam pernyataanya, dikutip Reuters, Jumat (3/5).
"Turki akan menerapkan langkah-langkah baru ini sampai pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa gangguan," tegasnya.
Menanggapi penangguhan tersebut, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz menuduh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah melanggar perjanjian antara kedua negara dengan memblokir ekspor dan impor Israel.
Langkah tersebut merupakan kejadian terbaru yang memperburuk hubungan kedua pihak, setelah Turki salah satu dari sedikit negara mayoritas Muslim yang mengakui Israel membatasi ekspornya ke negara tersebut pada April 2024.
Di sisi lain, Jalur Gaza terus menderita krisis kemanusiaan yang diakibatkan dari memanasnya perang Israel melawan Hamas yang berkecamuk sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 30 ribu jiwa tewas sampai saat ini.
Sumber: rmol
Foto: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Net